Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak menghadiri panggilan Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Selasa (8/6/2021). Hal itu mendapatkan sindiran tajam dari mantan juru bicara KPK Febri Diansyah.
Melalui akun Twitternya, Febri mempertanyakan sikap Firli mangkir dari panggilan Komnas HAM apakah merupakan contoh dari praktik wawasan berkebangsaan.
"Apakah tidak hadir memenuhi panggilan Komnas HAM merupakan praktek berwawasan kebangsaan? *bukan soal TWK," sindir Febri di akun Twitter miliknya seperti dikutip oleh Suara.com, Rabu (9/6/2021).
Febri melanjutkan dengan kritikan yang lebih tajam. Ia membeberkan berbagai sikap Firli yang selama ini selalu menghindar dari publik.
Baca Juga: Cari Bukti Dugaan Korupsi Bansos KBB, KPK Kembali Periksa Pejabat Pemkab
"Diundang debat gak mau, dipanggil Komnas HAM pakai alasan. Eh dulu diperiksa Dewas keluar lewat belakang. Praktek berwawasan kebangsaan yang patut dicontoh," kritik Febri.
Sindiran Febri itu langsung mendapatkan ribuan tanda like dan ramai dikomentari warganet. Banyak warganet yang ikut menyindir sikap Firli karena terkesan tidak transparan dan selalu menghindari hukum.
"Ini semua gara-gara revisi UU KPK yang penuh masalah dan kontroversi! Sekarang jadi untuk menutupinya adalah kebohongan dan blunder ditutupi dengan kebohongan dan blunder lagi!," kritik warganet.
"Bikin LSM anti korupsi aja mas, yang independen, mungkin itu bisa jadi ruang baru mengabdi untuk negara," saran warganet.
"Merasa power besar. Kita semua tahu lah siapa para pemain pemain di TWK KPK. Siapa yang di untungkan dengan hasil dari TWK," kata yang lain.
Baca Juga: Bicara Sepak Terjang KPK, Pakar Hukum: Sisa Presiden dan Wapres yang Belum Kena OTT
"Mungkin dia takut di lucuti pak, kan orang punya salah selalu di hantui rasa takut," celutuk warganet.
"Wawasan kebangsaan berdasarkan kepentingan dan standar mereka," sahut warganet.
Firli Bahuri Cs Dipastikan Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, mengatakan, bahwa pimpinan KPK termasuk Firli Bahuri tidak bisa hadir memenuhi panggilan pemeriksaan terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) hari ini.
Menurut Taufan, kabar pimpinan KPK tak bisa hadir penuhi panggilan ini disampaikan lembaga anti-rasuah tersebut melalui sebuah surat yang dikirimkan sejak Senin (7/6) sore kemarin.
"Kemarin setelah saya keluar kantor selepas maghrib, kata staf saya ada surat masuk, tapi kan mereka (staf) tidak berani buka, karena itu untuk saya. Kabar-kabarnya (Firli Cs) tidak bisa datang hari ini karena Rapim (Rapat Pimpinan)," kata Damanik ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (8/6/2021).
Kata dia, sedianya Firli Bahuri Cs akan diperiksa oleh Komnas HAM terkait TWK hari ini pada pukul 10.00 WIB. Komnas memanggil pimpinan KPK untuk mendapatkan informasi yang seimbang.
"Karena itu, untuk informasi yang balance, kita juga minta keterangan dari pimpinan KPK, nanti setelah itu BKN. Hari ini diagendakan Pimpinan KPK, jam 10 rencananya, dalam undangan yang sudah kita sampaikan," tuturnya.
Menurutnya, jika Firli Cs datang akan digali sejumlah hal mengenai TWK yang membuat 75 pegawai tak lolos hingga terancam dipecat.
"Kita juga akan tanya, sebenarnya kebijakan terkait dengan TWK ini seperti apa. Untuk nanti pada akhirnya menguji apakah ada standard, norma, prinsip hak asasi yang dilanggar atau tidak. Kan itu saja sebetulnya," tandasnya.