Kisruh TWK KPK, Komnas HAM Periksa Pihak BKN dan Psikologi TNI AD

Rabu, 09 Juni 2021 | 11:30 WIB
Kisruh TWK KPK, Komnas HAM Periksa Pihak BKN dan Psikologi TNI AD
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung . (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang guna pendalaman terkait kasus dugaan pelanggaran HAM Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Pegawai KPK, Rabu (9/6/2021).

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung, mengatakan, bahwa yang dijadwalkan jalani pemeriksaan terkait TWK hari ini yakni pihak dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Psikologi dari TNI Angkatan Darat (AD).

"Hari ini memang jadwal BKN dan Psikologi AD (untuk diperiksa)," kata Beka saat dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021).

Kendati begitu, Beka belum membeberkan nama dari masing-masing institusi yang disebut. Sementara itu, Komisioner Komnas HAM yang lain Choirul Anam menyebut, pemeriksaan dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB dan 13.00 WIB.

Baca Juga: Minta Firli Cs Acuhkan Pemeriksaan Kasus TWK, Kapitra PDIP: Bubarkan Saja Komnas HAM

Nantinya sejumlah hal bakal digali oleh pihak Komnas HAM. Terutama untuk menguji keterangan yang sudah diperoleh.

"Untuk membuat terang peristiwa dan memberikan kesempatan untuk menguji keterangan yang telah kami peroleh, kami memanggil untuk mendapatkan keterangan atau informasi dari BKN," tuturnya.

Selain BKN dan Psikologi AD, dikabarkan pula ada sejumlah pihak yang berkaitan dengan TWK akan dipanggil untuk jalani pemeriksaan pada hari ini. Anam berharap para pihak yang telah dipanggil agar bisa datang.

"Semoga bisa datang dan memberikan keterangan," tandasnya.

Sebelumnya, Anam mengatakan, dalam pekan ini memang Komnas HAM bakal melakukan sejumlah panggilan pemeriksaan terkait kasus TWK. Setidaknya 5 panggilan akan dilayangkan untuk pihak terkait.

Baca Juga: Tebongkar! Ini Dia Pembuat dan Pemberi Pertanyaan Pilih Alquran atau Pancasila

"Jadi, kami menyiapkan lima panggilan untuk pihak yang lain guna pendalaman," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI