Di pemerintahan Soeharto saat itu kata Tutut, menerapkan proses pembangunan berencana dan berkelanjutan dengan mengacu mandat MPR yaitu GBHN melalui Pelita dan Repelita.
Tutut menuturkan hal tersebut membawa Indonesia keluar dari negara miskin menjadi negara berkembang.
"Proses pembangunan berencana dan berkelanjutan yang Pak Harto terapkan di masa orde baru dengan tetap mengacu mandat MPR yaitu Garis-garis Besar Haluan Negara melalui Pelita dan Repelita telah membawa bangsa ini beranjak dari negara miskin menjadi negara berkembang," ucap Tutut.
Bahkan kata Tutut, pada akhir orde baru Bangsa Indonesia telah berada pada fase sebagai new industrializating countries atau negara industri baru di Asia.
"Ada juga yang menyebutkan sebagai macan Asia. Capaian itu tidak bisa dipungkiri suka atau tidak suka, tentunya menjadi pijakan bagi tahapan-tahapan pembangunan hingga masa saat ini," katanya.
Dalam acara peringatan 100 Tahun, hadir pula mantan suami Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Politisi Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, Din Syamsuddin, Haikal Hassan dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.