Suara.com - Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, bersama para pegawai KPK yang lain mencurahkan isi hatinya alias curhat bahwa hingga kekinian masih kesulitan mendapatkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Menurutnya, baik KPK hingga Badan Pengelola Informasi Data (BPID) tidak memberikan akses.
"Saya bersama kawan-kawan berkali-kali meminta agar hasil tes yang dilakukan itu bisa diberikan kepada kami," kata Novel saat mendatangi lagi Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (8/6/2021).
Menurut Novel, pihaknya telah meminta langsung hasil tes kepada KPK hingga BPID.
Ia mengatakan hanya ingin mengetahui hasilnya, pasalnya ada dugaan hal itu tidak dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Dukung KPK Mangkir ke Komnas HAM, Tjahjo: Apa Kewarganegaraan Itu Urusan Pelanggaran HAM?
"Kami meyakini apa yang disebut TMS atau tidak memenuhi syarat dan lain-lain kami tidak yakin itu dilakukan dengan cara yang benar, begitu juga penyampaian di forum publik yang seolah-olah membuat stigma, ini masalah yang serius ya bahkan ketika kami sendiri meminta untuk agar hal yang sepenting itu untuk kepentingan kami pribadi tidak juga diberikan ini kan aneh," ungkapnya.
Lebih lanjut, Novel menyatakan proses asesmen yang baik harus dilakukan dengan cara yang profesional dan transparan. Menurutnya, alih-alih diberikan hasil tes malah justru mendapatkan stigma buruk.
Dalam kesempatan yang sama, Penyelidik Senior KPK, Harun Al Rasyid menyampaikan hal yang kurang lebih serupa dengan Novel. Baginya hasil asesmen TWK itu penting.
"Orang yang melakukan kejahatan saja perlu dilajukan pembinaan di dalam LP, terus kami apa. Mau dibuang begitu saja apa bagaimana. nah ini yang penting untuk kami mendapatkan kejelasan terkait dengan hasil assessment atau hasil tes itu," tandasnya.
Baca Juga: Firli Bahuri Cs Mangkir Panggilan Komnas HAM soal TWK, Novel: Itu Bukan Perilaku Baik!