Suara.com - Sebuah kasus langka muncul di Houston, di mana beberapa pasien Covid-19 mengalami pembengkakan lidah secara masif. Menurut dokter, efek samping yang jarang terjadi ini disebut dengan macroglossia.
Menyadur Khou Selasa (08/06), beberapa pasien mengelami pembesaran lidah tiga kali lipat hingga tak bisa makan dan berbicara. Kondisi aneh ini belum banyak ditemui namun sudah diatasi dengan cara operasi.
Dr James Melville dari UTHealth School of Dentistry ditunjuk jadi spesialis dalam menangani kondisi tersebut dan telah melakukan pembedahan untuk mengembalikan lidah pasien dalam ukuran normal.
Menurut Dr. Melville, hanya ada dua kasus yang terdokumentasi di Amerika Serikat pada musim gugur yang lalu tapi kasusnya bertambah dengan tujuh pasien lagi.
Baca Juga: WHO Tidak Bisa Paksa China Untuk Buka Data Asal-Usul Virus Corona Covid-19
Dari sembilan kasus, semuanya telah diintubasi di rumah sakit. Dua pasien diantaranya menderita stroke dan tujuh lainnya dirawat di rumah sakit karena Covid-19 sebelum terkena macroglossia.
Melville mengatakan pasien yang sembuh dari Covid-19 memiliki sel-sel inflamasi di jaringan lidah mereka, yang berarti ada sesuatu tentang virus yang membuat orang-orang tertentu lebih rentan terhadap kondisi langka tersebut.
“Saya pikir ini banyak berkaitan dengan tempat virus menempel dan respons kekebalan tubuh terhadapnya,” kata Dr. Melville.
Untuk informasi tambahan, 8 dari 9 pasien yang mengalami lidah bengkak adalah warga kulit hitam atau Afro-Amerika.
Dr. Melville sekarang melakukan penelitian untuk mencari tahu apakah ada hubungan yang sama dalam gen pasien tersebut. Jika dokter bisa menjawab pertanyaan itu, mereka berharap bisa segera mencari cara pencegahan.
Baca Juga: Diet Pescatarian Menurunkan Risiko Terkena Covid-19 Sedang hingga Parah!