Kasus Sengketa Tanah di Bintaro Hari Ini Disidangkan, Hakim Diminta Bersikap Adil

Selasa, 08 Juni 2021 | 10:23 WIB
Kasus Sengketa Tanah di Bintaro Hari Ini Disidangkan, Hakim Diminta Bersikap Adil
Ilustrasi hakim pengadilan pegang palu sidang. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah sengketa tanah di Jalan RC Veteran Raya RT 003/ RW 007, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan memasuki babak baru. Rencananya hari ini, Selasa (8/6/2021), kasus itu akan mulai disidangkan.

Ketua Jakarta Procurement Monitoring (JPM), Ivan Parapat meminta agar Mahkamah Agung tidak main-main dalam mengawasi kasus ini. Keadilan disebutnya perlu ditegakkan saat pengadilan nanti.

"Ini masalah keadilan yang harus ditegakkan. Dengan pengawasan ketat dari MA diharapkan majelis hakim bisa memutuskan dengan objektif," ujar ivan kepada wartawan, Selasa.

Selain itu ia juga berpesan kepada majelis hakim agar mencerna pernyataan majelis para saksi secara objektif. Dengan demikian, maka keputusan yang keluar nanti adalah keputusan yang adil.

Baca Juga: Habib Rizieq Dituntut 2 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Tenang Saja

"Ingat, hakim adalah wakil Tuhan di dunia," ucapnya.

Awal Kasus Sengketa

Kasus sengketa lahan tersebut bermula dari somasi yang dikirimkan SBS melalui kuasanya TG pada 20 September 2019. SBS meminta Anwar selaku pemilik lahan untuk mengosongkan lahan diJl RC Veteran Raya RT 003/ RW 007 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pasanggrahan Jakarta Selatan.

Lahan tersebut disebut adalah milik Anwar sesuai sertifikat hak milik (SHM) No. 10841 seluas 1.422 meter persegi yang terbit pada tanggal 3 Desember 2018 dan dikeluarkan oleh Kantor ATR/BPN Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Dalam perjalanannya, Anwar memperoleh lahan itu hibah dari ayah kandungnya, Epe bin Lian berdasarkan Surat Pernyataan Hibah Mutlak Nomor : 011/SH/VI/1993 tanggal 16 Juni 1993 yang diketahui oleh Kepala Kelurahan Bintaro M. A Chalex BA atas Girik C. 1262 Persil 73 Blok S.III atas nama Epe Bin Lian dengan luas 1.510 meter persegi dan telah dikuasai secara turun - temurun sejak tahun 1960 sampai saat ini.

Baca Juga: 17 Tokoh jadi Penjamin Penangguhan Penahanan, Jumhur Akhirnya Bisa Pulang

Karena adanya kejanggalan terkait somasi SBS, Anwar kemudian melaporkan SBS dkk Polda Metro Jaya atas dugaan pemalsuan surat (Pasal 263 KUHP dan Pasal 266 KUHP) sebagaimana dimaksud dalam Laporan Polisi No : LP/1648/III/YAN. 2.5/2020/SPKT PMJ, tanggal 10 Maret 2020.

Kekinian, penyidik Polda Metro Jaya telah melakukan penyidikan dan telah menetapkan tersangka atas nama SZS, TG, S, PPS, dan ESY.

"Kami berharap agar penyidik segera melakukan penahanan terhadap tersangka dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI