"Ini menunjukkan sikap presiden Gus Dur bahwa beliau tetap menempatkan dirinya sebagai warga negara biasa meskipun jabatannya Presiden. Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan," tukasnya.
Priyo Sambadha lebih lanjut mengaku masih mengingat jelas Lurah Gambir yang dimintai surat oleh Gus Dur tersebut.
Dia mengungkit sebuah pertanyaan Lurah Gambir tersebut untuk memastikan permintaan dari Gus Dur.
"Setelah beberapa saat terdiam, saya masih ingat raut muka dan pertanyaan dari Pak Lurah Gambir saat itu, 'Mohon izin, mohon maaf bapak-bapak. Ini beneran serius?'," pungkasnya.
Cerita Priyo Sambadha tersebut langsung menuai komentar para warganet yang turut mengenang sosok Gus Dur.
"Selain itu surat pengantar pindah itu dari Lurah itu adalah pembuktian bahwa Gus Dur tidak melanggar sumpah jabatan, jadi beliau lolos dari 'Bahwa setiap Pemimpin Kelak Akan Dimintai Pertanggungjawaban," komentar Edisriyanto119.