Tinjau Mandalika, Moeldoko Yakin Bakal Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Senin, 07 Juni 2021 | 21:22 WIB
Tinjau Mandalika, Moeldoko Yakin Bakal Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Foto udara tikungan ke-10 di proyek pembangunan lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaid
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan mengatakan  Mandalika, Lombok sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) akan memberikan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di sekitarnya.

Salah satunya dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang punya potensi bisnis hingga Rp109,1 miliar. 

"Pengembangan DPSP ini akan membuka lapangan kerja baru. Akan ada banyak UMKM lokal yang terlibat langsung dalam menunjang wisata prioritas Mandalika," ujar Moeldoko dalam kunjungan & dialog dengan UMKM di kawasan Bazaar Mandalika, Senin (7/6/2021).

Beberapa UMKM yang dimaksud antara lain UMKM penyewaan mobil, penyewaan motor, food and beverage (F&B), UMKM camping dan akomodasi homestay. 

Dari daftar tersebut, Moeldoko mengatakan, potensi bisnis paling besar berasal dari UMKM F&B yang mencapai Rp 80 miliar pada setiap event diadakannya lomba Superbike dan MotoGP.

Sementara potensi bisnis penyewaan mobil Rp 10,2 miliar, penyewaan motor Rp 1,8 miliar, UMKM camping Rp 3,8 miliar, dan akomodasi homestay Rp 13,3 miliar.

Potensi bisnis tersebut, kata Moeldoko, merupakan hasil dari pengembangan DPSP Mandalika yang bernilai investasi Rp 4,54 triliun. 

Mulai dari pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, pembangunan kawasan, perluasan bandara, hingga pembuatan homestay. 

"Bahkan pengembangan DPSP Mandalika tidak hanya melibatkan BUMN, tapi perusahaan swasta lokal dan nasional," jelas Moeldoko. 

Baca Juga: KSP Moeldoko Pastikan Kawal Penyelesaian Bandara Internasional Lombok

Meski begitu, Moeldoko berpesan kepada pelaku UKM & MGPA, agar dilakukan riset pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI