Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengakui ada sinyal-sinyal positif antara Partai Gerindra dengan PDIP. Ini setelah pertemuan kedua ketua umum, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri di Kementerian Pertahanan RI.
Sebelumnya Menhan Prabowo dan Presiden ke-5 RI Megawati berada dalam satu kegiatan peresmian patung Bung Karno di Kemhan, pada Minggu (6/6/2021).
"Ada dua kekuatan politik yang besar Pak Prabowo di belakangnya Gerindra, Bu Mega di belakangnya PDIP bersatu, akrab itu positif sekali," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen DPR, Senin (7/6/2021).
Kekinian hubungan antara PDIP dengan Gerindra menjadi perhatian, seiring ada wacana memasangkan Prabowo dengan Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Kedua partai pun sama-sama membuka kemungkinan tersebut.
Baca Juga: Depan Megawati, Prabowo Cerita Soal Bung Karno Naik Kuda: Beliau Latihan Hanya 3 Hari
Sementara apakah pertemuan Prabowo - Megawati mencerminkan bahwa Gerindra dan PDIP akan berkoalisi pada 2024 atau tidak, Habiburokhman memilih membiarkan prosesnya mengalir.
Ia menegaskan baik Gerindra maupun PDIP tidak memiliki hambatan dan masalah secara psikologis. Hanya saja memang menyangkut persoalan Pilpres dan Pemilu ada banyak pertimbangan dan faktor politis hingga menjelang hari H.
"Kalau dikaitkan 2024 saya pikir kita biarkanlah air mengalir, kita bahasa Jawanya ngegelinding saja," ujar Habiburokhman.
Prabowo-Megawati Resmikan Patung
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno menunggangi kuda. Prabowo menyebut patung tersebut menggambarkan momentum Bung Karno sebagai Presiden sekaligus Panglima Tertinggi saat menjadi inspektur upacara pada 5 Oktober 1946, di Yogyakarta.
Baca Juga: Megawati akan Resmikan Patung Bung Karno Bareng Duo Prabowo
"Patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi kita yang pertama pada hari Angkatan Perang yang pertama, yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara," kata Prabowo saat meresmikan patung Bung Karno menunggangi kuda di Gedung Kemenhan RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (6/6/2021).
Prabowo mengungkapkan, itu merupakan momen pertama kali Republik Indonesia menunjukan kepada dunia telah memiliki angkatan perang untuk mempertahankan kemerdekaannya.
Ketika itu, kata Prabowo, para pemimpin tentara meminta kesediaan Bung Karno sebagai Panglima Tertinggi untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda.
"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu, Bung Karno jarang naik kuda tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai Panglima Tertinggi, akhirnya beliau latihan hanya tiga hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ungkap Prabowo.
"Karena itulah Kementerian Pertahanan merasa bangga Untuk membuat patung di mana Panglima Tertinggi kita pertama di atas kuda," imbuhnya.
Patung Bung Karno menunggangi kuda, kata Prabowo, sengaja diresmikan hari ini bertepatan dengan peringatan hari kelahirannya yang ke 120. Selain mengundang Megawati, dalam acara tersebut turut hadir pula cucu Bung Karno sekaligus putra Megawati, yakni Prananda Prabowo.
"Marilah kita bersama-sama berjuang agar nilai-nilai beliau (Bung Karno) tetap akan bertahan dan dipertahankan oleh seluruh generasi-generasi penerus di hari-hari dan tahun-tahun yang akan datang. Semoga cita-cita beliau terwujud, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri, Indonesia dihormati oleh seluruh bangsa di dunia, dan rakyat Indonesia meraih kesejahteraan kemakmuran dan keadilan," pungkasnya.