Suara.com - Pihak berwenang China mengerahkan drone, kendaraan, hingga ratusan personel untuk mengarahkan 15 gajah liar Asia melakukan perjalanan di tengah-tengah perkampungan warga.
Kawanan gajah ini memulai perjalanannya dari cagar alam di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai selatan dan berjalan kaki sekitar 300 mil (500 km).
Pada hari Minggu, sebuah komando khusus dibentuk di provinsi Yunnan untuk memantau dan diharapkan mengarahkan belasan gajah tersebut.
Bahkan, pihak berwenang Yunnan mengerahkan 14 drone untuk memeriksa dan memantau kondisi gajah-gajah itu. Mereka juga menerjunkan 510 personel dan lebih dari 110 kendaraan.
Baca Juga: Jokowi Kirim Luhut Binsar Pandjaitan ke China, Bahas Ini?
Pasukan besar tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memblokir jalan dan mengalihkan hewan dari ibukota provinsi, Kunming, menuju daerah pedesaan, kantor berita Xinhua melaporkan, disadur dari Russian Today Senin (7/6/2021).
Gajah Asia adalah spesies yang sangat dilindungi di China. Kawanan gajah liar itu, yang telah melakukan perjalanan lebih jauh ke utara daripada jenis lainnya, menarik perhatian warga sekitar.
Sebuah video menunjukkan para pelancong berbadan besar tersebut berjalan di tengah-tengah kawasan padat penduduk.
Orang-orang yang kebetulan berada di sekitar gajah-gajah itu terpana melihat hewan besar itu berjalanan di tengah kampung.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter, terlihat kawanan gajah tersebut minum dari keran air milik warga.
Baca Juga: Kelewat Romantis, Ini 4 Momen Paling Bikin Baper pada Use for My Talent
Namun, bagi para petani setempat kawanan gajah yang tak terbendung itu lebih mirip wabah belalang. Belasan gajah itu telah menyebabkan kerusakan senilai USD 1,1 juta.
Pihak berwenang memperingatkan warga untuk menjaga jarak karena, jika gajah-gajah itu takut atau marah mereka dapat melukai atau membunuh.
Tidak jelas apa yang memicu perjalanan panjang gajah-gajah tersebut, yang dimulai pada Maret 2020 hingga sampai di perkampungan pada tahun ini.
Beberapa ahli menyebut jika itu adalah bukti keberhasilan China dalam melestarikan dan meningkatkan populasi gajah Asia.
Awalnya, kawanan tersebut berjumlah 16 ekor, tetapi berpisah dengan beberapa anggota di tengah-tengah perjalanan. Beberapa bayi gajah juga dilaporkan lahir selama perjalanan.