Cerita Megawati Saat Bung Karno Bikin Panik Karena Tak Bisa Berkuda

Minggu, 06 Juni 2021 | 12:44 WIB
Cerita Megawati Saat Bung Karno Bikin Panik Karena Tak Bisa Berkuda
Patung Bung Karno di Kemenhan RI yang baru diresmikan oleh Megawati bersama Prabowo Subianto, Minggu (6/6/2021). (Foto: bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri menceritakan momentum ketika ayahnya, yakni Presiden Soekarno alias Bung Karno menunggangi kuda saat menjadi inspektur upacara. Menurut Megawati, Bung Karno sempat meminta dicarikan seekor kuda yang jinak lantaran tak bisa berkuda.

Hal itu diungkapkan oleh Megawati saat meresmikan patung Bung Karno menunggangi kuda di Gedung Utama Kantor Kementrian Pertahanan (Kemhan) RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Megawati mengungkapkan kepanikan Bung Karno itu berdasar cerita dari ibunya.

"Pada waktu itu saya dengar ceritanya dari ibu saya, sangat panik karena seperti apa yang dikatakan tidak tahu bagaimana menunggang kuda," ungkap Megawati, Minggu (6/6/2021).

Lantaran belum terbiasa menunggangi kuda, Bung Karno, kata Megawati ketika itupun meminta dicarikan seekor kuda yang jinak. Dia kemudian berlatih hingga akhirnya menjadi inspektur upacara di atas kuda.

"Jadi tidak dapat saya bayangkan dengan cerita ibu saya itu, bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak, tentunya seharusnya garang menurut saya," kelakarnya.

Patung Bung Karno Naik Kuda

Megawati sebelumnya meresmikan patung Bung Karno menunggangi kuda bersama
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto. Patung tersebut menggambarkan momen ketika Bung Karno sebagai Presiden sekaligus Panglima Tertinggi saat menjadi inspektur upacara pada 5 Oktober 1946, di Yogyakarta.

"Patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi kita yang pertama pada hari Angkatan Perang yang pertama, yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara," kata Prabowo.

Prabowo yang merupakan mantan Komandan Kopassus (Danjen Kopassus) menjelaskan itu merupakan momen pertama kali Republik Indonesia menunjukan kepada dunia telah memiliki angkatan perang untuk mempertahankan kemerdekaannya. Para pemimpin tentara, ketika itu meminta kesediaan Bung Karno sebagai Panglima Tertinggi untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda.

Baca Juga: Depan Megawati, Prabowo Cerita Soal Bung Karno Naik Kuda: Beliau Latihan Hanya 3 Hari

"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai Panglima Tertinggi akhirnya beliau latihan hanya tiga hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ungkap Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI