Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, mendukung keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru Juli 2021 nanti.
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat ini mengusulkan adanya satuan tugas (Satgas), guna mengawasi PTM berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Sehingga saya juga menyampaikan kalau begitu pentingnya membuat satgas pengawasan pembelajaran tatap muka (PTM),” kata Dede lewat video diskusi daring, Sabtu (5/6/2021).
Bahkan kata dia, pembentukan Satgas itu dibuat dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang di dalam tergabung beberapa kementerian, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: Gus AMI Minta Kemendikbud Ristek Persiapkan Matang Sekolah Tatap Muka
“Mengeluarkan SKB mengenai pengawasan tatap muka ini, antara Kemendagri dengan Kementerian Agama juga perlu dengan Kementerian Kesehatan sehingga ada tugas tambahan untuk melakukan tugas pengawasan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dede meminta kepada Kemendikbud Ristek agar pemerintah daerah diberikan kewenangan masing-masing dalam memberlakukan PTM, sehingga mereka bisa menyesuaikannya dengan kondisi di wilayah mereka.
“Karena tiap-tiap kabupaten punya tata cara tata gerak masyarakat, kepadatan penduduk yang sangat berbeda, jadi inilah peran penting dari pemerintah koordinasi dengan pemerintah daerah,” kata Dede.
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebelumnya menyatakan akan membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli 2021, meski kasus Covid-19 masih tinggi sejak libur lebaran.
Nadiem menyatakan tidak ada tawar-menawar demi pendidikan. Nadiem beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.
Baca Juga: Kemenristek Dilebur, Anggota DPR Usul Wacanakan Pembubaran Komisi VII
"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).
Meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun Mendikbu Ristek menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang.
Pembukaan sekolah Juli nanti, kata dia, juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.