Soal Wacana Sekolah Tatap Muka Dibuka, Fadli Zon Minta Ditunda 6 Bulan Lagi

Sabtu, 05 Juni 2021 | 11:46 WIB
Soal Wacana Sekolah Tatap Muka Dibuka, Fadli Zon Minta Ditunda 6 Bulan Lagi
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon saat berada di Kota Solo. [suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon ikut menanggapi soal wacana pembukaan sekolah tatap muka yang akan dilakukan pada Juli mendatang.

Fadli Zon menilai keputusan tersebut sangat berisiko apabila benar-benar dilakukan di tengah keadaan pandemi covid-19.

Hal tersebut ia ungkapkan melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, Sabtu (5/6/2021).

Fadli memberikan respon cuitan Profesor Zubairi Djoerban yang menilai soal wacana sekolah tatap muka.

Baca Juga: Mendikbud Ristek Minta PTM Digelar Juli, Disdik DKI Tunggu Arahan Anies

Menurut Fadli, wacana pembukaan sekolah tatap muka harus ditunda karena sangat berbahaya.

"Membuka sekolah tatap muka harus ditunda. Sangat berbahaya," ujarnya, dikutip Suara.com.

Lebih lanjut, menurut Fadli, pemerintah lebih baik fokus meredakan pandemi covid-19 daripada membuka peluang penyebaran kasus.

"Lebih baik fokus meredakan pandemi ini ketimbang buka peluang penyebaran massal yang nantinya kita sesali," ungkapnya.

Fadli Zon menanggapi soal wacana sekolah tatap muka dibuka. (Twitter/FadliZon)
Fadli Zon menanggapi soal wacana sekolah tatap muka dibuka. (Twitter/FadliZon)

Fadli Zon memberikan usulan agar wacana pembukaan sekolah tatap muka itu lebih baik ditunda hingga tiga sampai enam bulan ke depan.

Baca Juga: Tak Jadi 7 Juni, Uji Coba PTM Tahap 2 DKI Diundur ke 9 Juni

Sebab menurutnya, keselamatan siswa dan keluarga perlu menjadikan prioritas.

"Lebih baik tunda 3 sampai 6 bulan sampai situasi terukur dan kondusif. Keselamatan siswa dan keluarga harus jadi prioritas," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan sekolah harus segera dibuka.

"Tentu bapak ibu sudah pahami masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia. Sehingga tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem.

Dirinya kerap mendengar dan membaca langsung para siswa mengeluh di media sosial dan ingin segera masuk sekolah.

Menurutnya, hal itu menandakan masih banyak sekolah yang belum dibuka.

"Dengan semua pertimbangan itu, kami upayakan pendidik dan tenaga kependidikan jadi prioritas penerima vaksinasi Covid-19," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI