Studi Ungkap Jumlah Masjid dan Jemaah Shalat Jumat di AS Meningkat di 2020

Jum'at, 04 Juni 2021 | 21:04 WIB
Studi Ungkap Jumlah Masjid dan Jemaah Shalat Jumat di AS Meningkat di 2020
Ilustrasi masjid Ahmadiyah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah laporan mengemukakan jika jumlah masjid di Amerika Serikat terus bertambah dengan total 2.769 masjid pada tahun 2020.

"Ini merupakan peningkatan 31% dari jumlah tahun 2010 sebanyak 2.106," kata laporan itu, disadur dari Anadolu Agency, Jumat (4/6/2021).

"Tidak diragukan lagi, kekuatan pendorong utama untuk peningkatan masjid adalah perluasan populasi Muslim di Amerika karena imigrasi dan tingkat kelahiran," tambahnya.

Laporan tersebut disponsori oleh Islamic Society of North America (ISNA), Center on Muslim Philanthropy, Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) dan Association of Statisticians of American Religious Bodies (ASARB).

Baca Juga: Belum Lapor Polisi, Doa Marbot di Tangerang ke Pencuri Kotak Amal Bikin Terenyuh

Jumlah peserta masjid juga bertambah, menurut laporan dengan judul "Masjid Amerika 2020: Tumbuh dan Berkembang," yang dirilis pada Rabu.

Shalat Jumat mingguan rata-rata juga naik dari 353 pada tahun 2010, menjadi 410 hadirin pada tahun 2020, meningkat 16%, menurut laporan itu.

"Hampir tiga perempat (72%) masjid mencatat peningkatan kehadiran (shalat) Jum'at 10% atau lebih," jelas laporan tersebut.

Namun terjadi penurun untuk jumlah mualaf yang terdaftar di Amerika Serikat, laporan tersebut menyebutnya penurunan "secara dramatis."

"Dari 15,3 mualaf per masjid pada 2010, rata-rata jumlah mualaf pada 2020 adalah 11,3," katanya. "Alasan utamanya adalah penurunan mualaf Afrika-Amerika, terutama di masjid-masjid Afrika-Amerika."

Baca Juga: Lama Gak Pulang, Cewek Terkejut Rumah Tetiba Menyatu dengan Bangunan Lain

Selain itu, menurut laporan tersebut, letak masjid di AS menjadi lebih di pinggiran kota. Masjid yang terletak di tengah kota dan kota-kota kecil menurun dari 20% pada 2010 menjadi 6% pada 2020.

"Penyebab yang jelas adalah berkurangnya populasi umat Islam di kota-kota kecil ini karena mengeringnya lapangan kerja di daerah-daerah tersebut dan perpindahan kaum muda, anak-anak pendiri masjid, dan aktivis ke kota-kota besar untuk pendidikan dan pekerjaan," jelasnya.

"Pada 2010, 17% masjid ditemukan di pusat kota, tetapi pada 2020 angka itu turun menjadi 6%. Penurunan ini kemungkinan besar terkait dengan penurunan masjid Afrika-Amerika dan perpindahan umum masjid ke lokasi pinggiran kota," kata laporan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI