Suara.com - Beredar video yang menyebutkan penemuan 450 jenazah pasien virus corona (Covid-19) saat dibuka berisi kertas. Video ini langsung menjadi viral.
Narasi dari video ini dibagikan oleh akun Facebook Minel Minell Bisa. Postingannya mengenai 450 jenazah Covid-19 berisi kertas ini telah disukai 20 kali, dikomentari 10 kali, dan disebarkan kembali sebanyak 57 kali.
Dalam postingannya, Minel Minell Bisa mengklaim ada 450 jenazah Covid-19 yang hanya berisi kertas. Ia menyebut kejadian ini menimpa seluruh dunia.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
Baca Juga: Cowok Dilarang Pacar Follow Selain Jokowi di Instagram, Alasannya Bikin Warganet Ngakak
“450 de “morti de covid”.
De fapt,erau 450 de saci umpluti cu hârtie.
Asa este in toat lumea.”
Terjemahan:
“450 “kematian karena covid”.
Padahal, ada 450 kantong berisi kertas.
Begitulah yang terjadi di seluruh dunia.”
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Baca Juga: Lebih dari 50 Warga Positif Covid-19, 2 RT di Kabupaten Tangerang Lockdown
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, video jenazah Covid-19 berisi kertas itu dipastikan salah.
Faktanya, video itu merupakan aksi unjuk rasa mahasiswa kedokteran dari Universidad Central de Venezuela. Aksi unjuk rasa itu dilakukan di Venezuela.
Mereka berunjuk rasa dengan menggunakan properti berupa beberapa kantong jenazah berisikan kertas. Aksi ini sebagai bentuk protes karena banyaknya tenaga kesehatan yang meninggal terinfeksi Covid-19.
Tak hanya itu, mahasiswa juga protes kepada pemerintah karena terbatasnya vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan. Aksi unjuk rasa itu telah diliput oleh media radio Caracas dan stasiun televisi El Pitazo pada 6 April 2021.
Dalam liputannya, dirilis beberapa foto dan video yang menampilkan hal yang serupa dengan video yang diklaim adalah 450 kantong jenazah Covid-19 berisikan kertas.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka video 450 kantong jenazah Covid-19 palsu berisikan kertas adalah tidak benar.
Video dengan narasi tersebut termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.