Apa Itu Cultural Appropriation yang Dikaitkan dengan Nagita Slavina?

Terlepas dari pro kontra Nagita Slavina jadi duta PON XX Papua, tahukah kalian apa itu cultural appropriation?
Suara.com - Penunjukkan Nagita Slavina menjadi duta PON XX Papua belum lama membuat komedian, Arie Kriting memberikan kritik. Ia menyebut kegiatan yang dilakukan oleh Nagita Slavina itu dengan istilah cultural appropriation. Terlepas dari pro kontra Nagita Slavina jadi duta PON XX Papua, tahukah kalian apa itu cultural appropriation?
Definisi Cultural Appropriation
Dilansir dari jurnal ilmiah karya Jaja Grays bertajuk The Blurred Line of Cultural Appropriation, apropriasi budaya atau cultural appropriation adalah perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi. Mari kita pertimbangkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan masing-masing istilah dalam frasa serta beberapa istilah terkait yang penting untuk dipahami.
Budaya
Baca Juga: Bela Raffi-Nagita Jadi Ikon PON Papua, Olvah Alhamid: Sabang Sampai Merauke Tahu Mereka
Budaya mengacu pada apa pun yang terkait dengan sekelompok orang berdasarkan etnis, agama, geografi, atau lingkungan sosial mereka.
Ini mungkin termasuk keyakinan, tradisi, bahasa, objek, ide, perilaku, adat istiadat, nilai-nilai, atau institusi. Paling sering, budaya dianggap sebagai milik kelompok etnis tertentu.
Apropriasi
Appropriation mengacu pada mengambil sesuatu yang bukan milik Anda dan paling sering mengacu pada pertukaran yang terjadi ketika kelompok dominan
mengambil atau meminjam sesuatu dari kelompok minoritas yang secara historis telah dieksploitasi atau ditindas.
Dalam pengertian ini, alokasi melibatkan kurangnya pemahaman atau apresiasi untuk konteks historis yang mempengaruhi tindakan apa yang sedang diambil.
Misalnya, mengambil benda suci dari budaya dan memproduksinya sebagai bagian dari kostum Halloween atau produk-produk fashion komersil.
Baca Juga: Raffi Ahmad Klarifikasi Kontroversi Nagita Slavina jadi Ikon PON XX Papua