Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjadikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang atau JLNT Casablanca sebagai jalur khusus bagi pesepeda road bike di setiap akhir pekan. Pelaksanaannya, setiap hari Sabtu dan Minggu terhitung sejak pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.
Pada hari normal, JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat. Meski demikian, masih ada saja pemotor yang bandel dan melintasi jalur sepanjang 3,4 kilometer jika merujuk pada data yang disajikan oleh laman Wikipedia.
Pantauan Suara.com pada hari Jumat (4/6/2021) sejak pukul 09.30 sampai pukul 11.00 WIB, setidaknya ada tiga sampai empat kendaraan roda dua melintas di jalur tersebut dan mengarah ke Tanah Abang. Meski berbahaya, mereka tanpa ragu melintas di jalur tersebut.
Di sisi lain, tidak ada penjagaan oleh polisi lalu lintas di sekitar lokasi. Hal itulah yang kemudian membuat para pemotor berani melintasi jalur yang cukup panjang tersebut.
Baca Juga: Bikin Jalur Road Bike di Sudirman-Thamrin, Pemprov DKI: Sepeda Biasa Dilarang Masuk
Bonar (37), seorang tukang tambal ban yang biasa berada di sisi jalan tak jauh dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo membenarkan adanya fakta tersebut. Menurut pengamatan dia sehari-hari, pemotor yang melintas di JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang dapat dijumpai pada pagi hari.
"Kalau pagi kira-kira pukul 08.00 - 10.00 WIB, ada saja pemotor yang lewat situ," ungkap Bonar.
Pemotor Dilarang Melintas
Direktur Lalu Lintas (Dir Lantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyebut alasan pengemudi sepeda motor di larang melintas di JLNT Casablanca, yakni untuk menghindari mix traffic. Selain mempertimbangkan faktor keselamatan yang berkaitan dengan kondisi angin atau cross wind.
"Karena mix traffic. Memang angin juga, tapi kalau angin terus di situ ada motor, mobil, jalannya sempit. Sama kayak misalnya Jalan Layang Pesing, kan motor nggak boleh naik. Kenapa? Karena jalannya kecil dan dia mix traffic," kata Sambodo kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).
Baca Juga: Viral Pemotor Trabasan di Hutan Angker, Malah Tersesat dan Panik Tak Tahu Arah Pulang
Sambodo menilai akan sangat berbahaya jika pengemudi sepeda motor diperkenankan melintas di JLNT Casablanca setiap harinya bersamaan dengan pengendara lainnya seperti mobil. Hal itu berpotensi terjadinya kecelakaan karena akan terjadi mix traffic di tengah kondisi jalan yang sempit.
"Kalau sepeda kan dia tidak mix traffic dia dedicated hanya untuk sepeda. Kecuali kalau ada sepeda, motor, mobil ya rawan. Kalau cross wind iya, tapi kalau saya lebih melihat dari mix traffic-nya itu yang kita hindari," katanya.
JLNT Casablanca rencananya akan dijadikan jalur permanen khusus bagi pesepeda balap atau road bike. Pelaksanaannya setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu sejak pukul 05.00-08.00 WIB.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan wacana ini telah dibahas dalam rapat pimpinan yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan dan dihadiri sejumlah pihak terkait. Salah satunya yakni dengan Dit Lantas Polda Metro Jaya.
"Hasil rapat sementara lintasan jalan non tol (Casablanca) menjadi lintasan permanen road bike setiap Sabtu Minggu saja," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/6/) kemarin.
Adapun, Riza mengemukakan tidak semua jenis sepeda diperkenankan menggunakan jalur khusus JLNT Casablanca. Melainkan, hanya sepeda balap alias road bike yang memiliki kecepatan tinggi.
"Jadi dipakai dari jam 5 sampai jam 8 pagi," pungkas Ariza.