Suara.com - Sambutan masyarakat Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap lambatnya bantuan Kementerian Sosial (Kemensos), sangat dipahami Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. Ia menyatakan telah berusaha keras, memastikan bantuan untuk korban bencana tersebut diterima masyarakat selekas mungkin.
"Nah ini di Alor kan sudah lebih dari tiga hari. Tapi memang kapal saya tidak bisa merapat," katanya, usai rapat kerja dengan Komisi VIII, di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Risma mengatakan, kedatangannya di Adonara yang belum tiga hari pascabencana, sudah disambut reaksi emosional masyarakat. Namun demikian, ia mengungkapkan, berbagai usaha telah dilakukannya, agar bantuan logistik segera sampai ke tangan masyarakat terdampak Siklon Seroja di NTT.
Akibat kesulitan merapat, Risma memutuskan untuk menerbangkan bantuan dari Surabaya, Jawa Timur. "Karena kalau dari Jakarta akan lebih lama," katanya.
Baca Juga: Kemensos: Pancasila harus Jadi Roh Segala Program dan Pelayanan ASN
Namun saat tiba di lokasi bencana, persoalan tidak semudah yang dibayangkan. Akibat Siklon Seroja yang belum sepenuhnya reda, otoritas syahbandar belum mengizinkan adanya aktivitas pelayaran. Infrastruktur telekomunikasi juga belum pulih, sehingga komunikasi masih sulit dilakukan.
"Kalau seperti ini, bantuan tidak bisa segera terkirim. Syahbandar melarang penyeberangan, jadi anak buah saya, saya suruh naik perahu nelayan jam 2 pagi. Anak buahku taruhan nyawa saat itu," kata Mensos.
Dengan berbagai kendala tersebut, bantuan untuk Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, akhirnya dapat tersalurkan. Namun untuk Kabupaten Alor, saat itu masih sulit ditembus. Mensos kemudian menyambut bantuan dari pejabat DPRD Kabupaten Alor yang membantu mendistribusikan bantuan kepada penyintas bencana.