Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku mendapatkan tekanan setelah membongkar adanya 21 juta data ganda penerima bantuan sosial (bansos). Pengalamannya itu lantas dilaporkan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kendati demikian, mantan Wali Kota Surabaya itu enggan membongkar sosok yang menekannya.
"Ya, memang ada (tekanan) dan saya sudah lapor ke Bapak Presiden," kata Risma di Kompleks Parlemen, Kamis (3/6/2021).
Walau begitu, dia meyakini jika pilihan yang dilakukannya sudah benar.
Baca Juga: Mensos Risma Mengaku Dapat Tekanan Saat Bongkar 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos
"Tapi bahwa, ya, saya percaya kalau niat saya baik, InsyaAllah Tuhan melindungi saya," ujarnya.
Sebelumnya, Risma dicecar oleh sejumlah anggota Komisi VIII terkait 21 juta data ganda penerima bansos. Dianggap penjelasannya selalu melebar, Risma lantas mengungkap kalau dia berada di bawah tekanan.
"Saya mungkin bisa jelaskan, pak. Terus terang, pak, data ini banyak sekali tekanan, saya harus jelaskan," ungkap Risma dalam rapat
Pernyataan Risma kemudian memancing Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto yang penasaran soal sosok pemberi tekanan terhadap orang nomor satu di Kemensos tersebut.
"Yang nekan Ibu tuh siapa, Bu?," tanya Yandri.
Baca Juga: Dicecar Soal 21 Juta Data Ganda, Mensos Risma: Banyak Sekali Tekanan
"Ada, Pak, mohon maaf," jawab Risma.
Yandri pun tidak puas dengan jawaban Risma yang enggan mengungkap pihak pemberi tekanan kepadanya. Sebab, ia merasa pihaknya tertuduh secara tidak langsung.
"Ya nggak, ini kan kita yang diberikan amanah oleh rakyat kan harus tahu juga dan ini kan kita. Gini loh, Ibu, kita ini termasuk tertuduh loh, Bu," timpal Yandri.
"Ah, saya mohon maaf kalau memang itu saya mohon maaf," jawab Risma.