Golkar-Nasdem Makin Mesra, Sinyal Kuat Bakal Koalisi?

Kamis, 03 Juni 2021 | 12:56 WIB
Golkar-Nasdem Makin Mesra, Sinyal Kuat Bakal Koalisi?
Saan Mustopa. (Youtube DPR RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Penenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan, Nasdem saat ini tengah intensif melakukan komunikasi dengan Partai Golkar. Terjalinnya komunikasi intensif itu dilandaskan atas persamaan kedua partai.

Pernyataan Saan mengenai intensnya komunikasi Nasdem-Golkar sebagai jawaban saat merespons pertanyaan terkait sinyal kedua partai itu yang akan berkoalisi untuk Pilpres 2024.

"Ya kita komunikasinya intensif dengan Golkar karena kita punya persamaan platform sampai ada sisi historisnya itu kita lakukan secara intensif," kata Saan di Kompleks Parlemen DPR, Kamis (3/6/2021).

Saan berujar Nasdem dan Golkar bisa mengusung calon presiden apabila memang berkoalisi. Mengingat kedua partai itu bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Baca Juga: Usung Ketum Nyapres 2024, Golkar Mulai Kaji Cawapres Pendamping Airlangga

Kendati berkolaisi dengan Golkar dirasa cukup, namun Nasdem juga membuka peluang dan terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain.

"Itu sudah lebih dari 20 persen dan komunikasi itu terus dilakukan secara intensif. Walaupun kita juga berkomunikasi dengan partai-partai lain utuk membangun koalisi agar dalam kontestasi presiden bisa memenuhi persyaratan," kata Saan.

Pendamping Airlangga

Partai Golkar membuka semua kemungkinan terkait keinginan mereka mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam Pilpres 2024. Mereka juga sedang mencari siapa tokoh yang dinilai tepat mendampingi Airlangga.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pihakmya membuka segala kemungkinan untuk memasangkan Airlangga dengan tokoh-tokoh yang kekinian disebut masuk bursa kandidat calon presiden. Sebagaimana diketahui nama-nama kuat kandidat capres 2024 di antaranya Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga teranyar ialah Puan Maharani.

Baca Juga: Ali Wongso: SOKSI Komit Dukung Airlangga Capres dan Ingatkan Golkar

"Saat ini segala kemungkinan semua nama kemudian semua kekuatan partai politik masih sedang kami kaji dan punya peluang yang sama," kata Doli di Kompleks Parlemen DPR, Rabu (2/6/2021).

Meski membuka segala peluang, Doli menegaskan posisi Partai Golkar saat ini yang masi melakukan kajian. Kajian itu dilakukan termasuk perihal partai politik mana saja yang berpotensi diajak berkoalisi.

"Jadi sampai sejauh ini kita sudah mulai mengkaji kira-kira potensi mana saja yang memang mungkin bisa kita ajak bergabung, berkoalisi," kata Doli.

"Baik itu membangun koalisi sesama partai politik atau juga membangun kemungkinan untuk memasangkan pak Airlangga dengan tokoh-tokoh yang lain," tandasnya.

Solid Dukung Airlangga

Semua kader Partai Golkar solid mengusung Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Paulus ketika kunjungan kerja ke Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/5/2021).

Meski demikian, kata Lodewijk, untuk saat ini pihaknya ingin Airlangga fokus pada tugas negara yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memutus rantai Covid-19.

"Bicara tentang Pilpres tentu masih panjang, namun kita solid mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden di Pilpres nanti," katanya.

Menurut Lodewijk, pencalonan Airlangga ini sudah mencuat sejak Rapimnas Partai Golkar pada Maret 2021. Seluruh Ketua DPD serta organisasi sayap Partai Golkar sepakat mendukung langkah Airlangga maju sebagai calon presiden dan memenangkan Pemilu 2024.

"Sekarang kita mendukung ketua umum menyelesaikan tugas negara dan berjalan dengan itu kita lakukan penguatan di daerah untuk menjaga kader tetap solid," katanya.

Saat ini, kata Lodewijk, memunculkan Airlangga Hartanto sebagai Capres tentu belum tepat. Sebab, negeri ini masih berada di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini perekonomian nasional masih dalam keadaan minus dan dalam progres positif pada kuartal kedua. kita berharap pemulihan ekonomi ini berjalan cepat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI