Suara.com - Sebuah video viral di jejaring media sosial membahas soal telepon seluler atau handphone yang berbahaya bagi tubuh.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Dharma Pongrekun. Video itu viral. Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @SobatHAPE.
Dalam tayangan tersebut, Dharma Pongrekun mengklaim bahwa handphone mampu merusak sel tubuh pada manusia.
Menurutnya, di dalam sebuah telepon seluler atau ponsel terdapat kekuatan magic dan kekuatan hipnotis.
Baca Juga: Bak GTA V, Aksi Kejar-kejaran Polisi dan Mobil Balap Liar, Warganet: Langsung Bintang 5!
Dharma Pongrekun juga mengatakan gelombang dalam ponsel juga bisa memengaruhi karakter manusia.
"Di sini ada gelombang yang mempunyai kekuatan magic, kekuatan hipnotis. Bapak bayangkan kalau sudah menggunakan gelombang. Jadi dalam tubuh kita ini setiap pertambahan hertz akan memengaruhi karakter manusia," jelasnya, dikutip Suara.com.
Lebih lanjut, dalam tayangan tersebut Dharma mengatakan bahwa seluler bisa menghancurkan sel tubuh manusia.
"Kenapa handphone disebut seluler phone? Karena dia menghancurkan sel. Begitu bapak touch, sel kita lemah," ungkapnya.
Dia mengatakan hal tersebut yang membuat manusia cepat merasakan sakit dan pusing.
Baca Juga: Mobil Mewah Kepergok Beli Bensin Eceran Pinggir Jalan, Publik Beri Pujian
"Makanya kita gampang sakit, panas, cepat puyeng. Tangan kayak kesemutan, kenapa? Darah jadi kental. Dia berpengaruh langsung pada tubuh," tuturnya.
Unggahan video itu pun ramai diperbincangkan warganet. Mereka ikut merespons soal klaim yang dikatakan oleh Wakil BSSN itu.
"Ada benernya juga," balas warganet.
"Tapi emang bener kok, ya sama kayak aplikasi whatsapp. Cuman ya alesannya radiasi dan lain-lain. Sebenernya nggak sehat, tapi kita terpaksa pakai karena keadaan," komentar warganet.
"Yang bikin emosian tu bukan peningkatan frekuensi gelombang HP, tapi udah di rumah masih disuruh kerja," ujar warganet.
Penjelasan
Dikutip dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), berdasarkan studi ilmiah dalam 30 tahun ini tidak menemukan hubungan energi frekuensi radio ponsel dengan masalah kesehatan, termasuk kanker.
Berdasarkan data di Amerika Serikat selama 30 tahun, tidak ada peningkatan kasus kanker otak yang signifikan.
Akan tetapi, tingkat kanker otak dan sistem saraf lainnya menurun selama sekitar 15 tahun terakhir.
Perlu diketahui bahwa telepon seluler memang memancarkan energi frekuensi radio.
Namun berdasarkan National Cancer Institue, hingga saat ini belum ada bukti terkait pengaruh radiasi terhadap risiko penyakit kanker.