Beredar Chat Diduga Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi, Ngaku Dapat Teror

Kamis, 03 Juni 2021 | 10:23 WIB
Beredar Chat Diduga Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi, Ngaku Dapat Teror
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah korban pemerkosaan anak anggota DPRD Kota Bekasi, D (42) buka-bukaan mendapatkan teror dan intimidasi. Berbagai ancaman itu disebut hampir setiap hari diterima oleh dirinya dan sang anak, PU (15) yang menjadi korban.

Hal ini terungkap dari tangkapan layar percakapan WhatsApp D dengan pihak yang ingin membantunya. Tangkapan layar ini kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun Twitter @tubirfess.

"Kawal terus dan bantu bapaknya jika udah buka ya," cuit @tubirfess di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (3/6/2021).

Dalam percakapan itu, D terlihat bersyukur saat diberitahu ada pihak yang ingin menggalang dana untuk membantu proses hukum hingga biaya rumah sakit korban. Ia lantas mengaku kerap mendapatkan ancaman setiap hari setelah anaknya menjadi korban pemerkosaan anak anggota DPRD Bekasi.

Baca Juga: Innalillahi, Mpok Alpa Bagikan Kabar Duka

"Alhamdulilah bang. Memang perjalanan perjuangan proses ini penuh dengan tantangan yang berat dan berliku. Belum lagi teror, intimidasi, dan ancaman hampir setiap hari kami terima," ungkap D dalam chat WhatsApp itu.

Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)

"Karena saya berpijak untuk terus proses hukum mencari keadilan dan menolak tawaran dari pelaku. Bagi saya gak ada kompromi untuk masalah ini. Saya ingin proses hukum terus berjalan. Tetapi lawan saya penuh dengan segala kekuatan. Terima kasih atas perhatiannya ya bang," lanjutnya.

Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)

Lebih lanjut D membeberkan ia sudah sampai harus pindah rumah karena mendapatkan banyak ancaman. Kini, fokusnya adalah memulihkan trauma psikis korban yang harus menjalani operasi dampak kekerasan seksual.

"Demi keamanan keluarga harus bergeser tempat tinggal karena banyaknya tekanan, teror, serta intimidasi dari pihak lawan. Intinya sambil menunggu proses hukum selanjutnya saya juga harus memulihkan trauma psikis korban," jawab D.

"Ini PR yang sangat berat karena anak juga sempat di operasi di kelaminnya dengan biaya sendiri tanpa bantuan dari pihak manapun dampak dari kekerasan seksual. Dan tertular penyakit kelamin dari pelaku," bebernya.

Baca Juga: Seminggu Ditinggal, Peppy Ungkap Kerinduan ke Almarhum Ayah

D pun membagikan potret sang anak yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Ia menegaskan tidak akan damai dengan pelaku akan terus menempuh jalur hukum demi keadilan sang anak.

Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)

"Saya berprinsip harus tegak berdiri demi anak bangsa ke depan. Saya tetap konsisten hukum di negara untuk tetap proses sampai vonis pengadilan. Tidak ada kata damai. Karena anak saya juga sudah diperdagangkan dengan cara tidak manusiawi," tegasnya.

D lantas ditanya mengenai perkembangan proses hukum. Ia lantas menerangkan sudah mendapatkan pengacara dan bukti juga sudah lengkap. Namun, proses hukum berjalan lambat.

Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)

"Laporan saya dari tanggal 12 April 2021. Sampai sekarang proses masih saja di Polres. Sudah mau jalan bulan ketiga, sementara semua bukti sudah lengkap. Sudah ada lawyer," ungkapnya.

Postingan ini sudah di-retweet lebih dari 5 ribu kali dan mendapatkan 18 ribu tanda like. Warganet juga langsung membanjiri kolom komentar dengan hujatan kepada pelaku pemerkosaan.

"Tertular penyakit kelamin woi terus tuh dajal mau nikah aja. Lu mau ancurin kayak apalagi korbannya woi, setan banget," hujat warganet.

"Kalau emang @DivHumas_Polri gak sanggup nanganin, biar sanksi sosial aja yang eksekusi. Kita gapunya uang buat ngalahin uang dari tu anak DPR, tapi kita punya jari dan mulut yang bikin nyakitin batin dan mental pelaku.
Sekeluarga nya kalau boleh di eksekusi juga gas!," tambah yang lain.

"Nyess banget hati gue ya Allah perjuangan seorang ayah kek gini banget. Nangis gak sih tuh bapak si pelaku liat ginian? Bisa bisanya gak ada otak dinikahkan aja. Manusia gak punya empati dan logika ya begitu. Semangat bapak," komen warganet.

"Niatan nikahin mau, biayain mental sama fisiknya gamau. Belum aja itu harta pelaku sekeluarga habis, biar bisa ngerasain diinjak batang lehernya. POKOKNYA PELAKU HARUS DIHUKUM. Kalau gak sesuai hukumnya, patut dipertanyakan dibayar berapa itu," sahut warganet.

Hingga berita ini disusun, kami masih berusaha mencari kebenaran chat yang beredar luas di media sosial tersebut.

Ayah Korban Pemerkosaan di Bekasi Tolak Pinangan Tersangka

Ayah korban pemerkosaan anak anggota DPRD Kota Bekasi, D (42) angkat bicara mengenai keinginan pihak keluarga tersangka untuk melakukan pernikahan antara keduanya. Yakni, antara korban, PU (15) dengan tersangkanya, AT (21).

D dengan tegas menolak keinginan dari pihak tersangka pemerkosaan kepada PU, anak di bawah umur.

Dia menyampaikan penolakannya menyusul rencana ayah AT, Anggota DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung yang memiliki pandangan bahwa pasangan yang telah berzinah agar segera dinikahkan.

D mengaku memiliki sejumlah pertimbangan menolak keinginan dari keluarga tersangka. Di antaranya yakni karena anaknya masih di bawah umur. Hal tersebut, kata dia, sudah jelas melanggar peraturan.

Selanjutnya, D juga menolak karena menilai bahwa AT telah melakukan tindakan yang merugikan bagi anak dan juga keluarganya. Selain itu, juga karena dia meragukan sikap AT.

"Dari segi moral, anak saya sudah dirusak begitu biadabnya dia, kemudian akhlak dia dimana?. Apa mungkin (dengan menikah) kedepannya bisa langgeng?," katanya kepada SuaraBekaci.id, Rabu (26/5/2021) malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI