Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya buka suara ihwal skema utang luar negeri senilai Rp 1.760 triliun dalam draf rencana Perpres tentang pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam). Prabowo mengatakan besaran nominal skema utang itu sedang digodok.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai melakukan rapat tertutup dengan Komisi I DPR dari pukul 10.00 WIB sampai sekitar pukul 17.00 WIB.
"Ini sedang digodok. Sedang direncanakan," kata Prabowo di Kompleks Parlemen DPR, Rabu (2/6/2021).
Prabowo mengatakan dalam rapat tertutup itu dirinya sekaligus diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk pertahanan ke depan.
"Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas, bersama Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya sebagai mana diketahui banyak alut kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak harus diganti," kata Prabowo.
"Kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," sambungnya.
Rapat Tertutup
Komisi I DPR memutuskan menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto secara tertutup.
Selain dengan Menhan, rapat tertutup tersebut turut menghadirkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD, KSAL, KSAU.
Baca Juga: Usung Ketum Nyapres 2024, Golkar Mulai Kaji Cawapres Pendamping Airlangga
Ketua Komisi I Meutya Hafid selaku pimpinan rapat memutuskan rapat kerja dilakukan tertutup berdasarkan rembukan dari anggota.