Jubir Prabowo Bantah Pinjam Rp 1760 Triliun ke Luar Negeri untuk Beli Alutsista

Rabu, 02 Juni 2021 | 15:49 WIB
Jubir Prabowo Bantah Pinjam Rp 1760 Triliun ke Luar Negeri untuk Beli Alutsista
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertemu dengan petinggi PKS. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membantah pihaknya bakal meminjam dana dari negara asing hingga Rp 1.760 triliun untuk pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada keputusan terkait besaran pinjaman yang akan dilakukan Kemhan.

Besaran pinjaman dana tersebut terkuak ketika rencana peraturan presiden terkait pengadaan alpalhankam beredar luas. Meski membenarkan bahwa adanya rencana meminjam dana dari luar negeri, namun Dahnil memastikan besarannya belum sampai ke tingkat ketuk palu.

"Jadi yang beredar akan ada belanja Rp 1700 T itu tidak benar, jadi tidak ada atau belum ada keputusan hal terkait dengan jumlah belanja yang akan digunakan dan akan disepakati karena ini masih penyusunan," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Skema Utang Rp 1.760 Triliun untuk Alpalhankam Tersebar, Kemenhan Duga Ada Motif Politik

Dahnil kemudian menjelaskan bahwa Prabowo mencari beragam formulasi untuk mewujudkan postur pertahanan negara yang ideal hingga 25 tahun mendatang.

Ia menyebut berdasarkan kata Prabowo, formulasi-formulasi itu menjadi upaya reorganisasi belanja dan pembiayaan pengadaan alpalhankam.

Setidaknya ada tiga formula yang tengah digodok Kemhan. Formula pertama semisal belanja dengan anggaran idealnya sekitar USD 124 miliar. Kemudian formulasi kedua yakni belanja dengan dana setengahnya dari USD 124 miliar atau formulasi ketiga di yakni memanfaatkan dana tersebut untuk beragam kebutuhan.

Beragam formulasi itu kemudian dibahas di Kemhan serta Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN dengan harapan dapat membantu negara memperoleh postur pertahanan yang terbaik tetapi tetap menyesuaikan dengan kapasitas keuangan yang dimiliki.

Dengan demikian, Dahnil membantah apabila Kemhan sudah memutuskan besaran dana pinjaman karena formulasinya pun masih dalam pembahasan. Di sisi lain, Dahnil mencurigai kalau ada yang sengaja melakukan motif politik terhadap Kemhan dengan menyebarkan rencana perpres lengkap dengan rincian skema pinjaman.

Baca Juga: Sebut Prabowo dan Airlangga Layak Jadi Presiden, Natalius Pigai: Anies Baswedan Sabar Dulu

"Bahkan kami melihat ada motif political jealousy, itu yang kami tangkap," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI