Suara.com - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), prof Zubairi Djoerban menegaskan pihaknya tidak pernah mendorong pembukaan sekolah secepatnya sebab pandemi belum terkendali.
Zubairi mengatakan jika ada isu percepatan pembukaan sekolah saat ini yang mengatasnamakan PB IDI maka itu adalah kabar bohong alias hoaks.
"Salah satunya hoaks soal IDI yang minta sekolah dan kampus segera dibuka. Itu bukan IDI, dan saya minta hentikan menyebarkan info palsu seperti itu," tulis Zubairi melalui twitternya, Rabu (2/6/2021).
Dia mengingatkan pandemi Covid-19 saat ini kembali melonjak pasca libur lebaran yang ditandai dengan kenaikan kasus aktif Covid-19 mencapai 101.325 orang.
Baca Juga: Ikatan Dokter Anak Indonesia Tak Setuju Pembukaan Sekolah, Ini Alasannya
"Kasus Covid-19 kita kembali menyentuh 100 ribu. Semua harus waspada, termasuk terhadap informasi hoaks di grup WhatsApp keluarga," tegasnya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat selama satu pekan terakhir atau 24-30 Mei 2021, kasus positif Covid-19 melonjak sebanyak 40.821 kasus.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Pulau Jawa menjadi penyumbang kasus positif terbesar dalam sepekan terakhir dengan total jumlah kasus 21.591 atau berkontribusi 53 persen dari seluruh kasus nasional.
Lima provinsi dengan penambahan jumlah kasus positif tertinggi dalam sepekan terakhir antara lain, Jawa Barat (7.246 kasus), Jawa Tengah (5.568), DKI Jakarta (5.324), Riau (4.737), dan Kepulauan Riau (2.008).
Wiku menegaskan tren kenaikan kasus masih terjadi, sehingga harus tetap patuh protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca Juga: 14 Persen Kasus Covid-19 Anak, Satgas Wanti-Wanti Pembukaan Sekolah
Pemerintah daerah bersama satgas covid-19 setempat juga harus segera melakukan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment terhadap warganya dalam beberapa pekan ke depan pasca lebaran.