Suara.com - Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab memutuskan akan mengajukan banding terhadap vonis yang dijatuhi majelis hakim dalam perkara kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat. Dalam vonis hakim Rizieq dijatuhi penjara selama 8 bulan.
Salah satu kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan banding tersebut akan diajukan oleh pihaknya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Rabu (2/6/2021) esok.
"Kami akan banding resmi besok, banding ini kami lakukan karena jaksa penuntut umum nyatakan banding terlebih dahulu," kata Aziz kepada Suara.com, Selasa (1/6/2021).
Aziz menyampaikan, sebenarnya Habib Rizieq bersama 5 orang terdakwa lainnya dalam perkara kerumunan Petamburan akan menerima saja hasil vonis majelis hakim lantaran sudah lelah dengan proses persidangan. Namun, jaksa ternyata mengajukan banding.
Baca Juga: Tak Terima Rizieq Divonis 8 Bulan Bui dan Denda Rp20 Juta, Jaksa Ajukan Banding
"HRS dkk sebenarnya sudah lelah dalam proses ini dan menerima dengan legowo vonis kemarin," tuturnya.
Lebih lanjut, Aziz menegaskan kalau banding diajukan hanya terhadap vonis perkara kerumunan Petamburan saja. Sedangkan untuk perkara Megamendung belum berikan jawaban.
Untuk diketahui, eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab berserta 5 orang terdakwa lainnya yakni Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al-Habsyi, Maman Suryadi hanya divonis hukuman penjara selama 8 bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam kasus kerumunan Petamburan.
Sementara dalam kasus kerumunan Megamendung, Rizieq divonis hukuman denda sebesar Rp 20 juta.
Sebelumnya, dalam kasus kerumunan Megamendung dan Petamburan Rizieq telah dituntut masing-masing 10 bulan dan 2 tahun penjara. Serta tambahan pidana dilarang berkecimpung dalam keormasan selama 3 tahun.
Baca Juga: PA 212 Minta Jokowi Dipenjara, Buntut Vonis Habib Rizieq
Untuk lima terdakwa lainnya mereka dituntut hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan. Tak hanya itu, mereka juga dituntut diberikan pidana tambahan yakni dilarang berkecimpung dalam keormasan selama 2 tahun.