Kepolisian Vietnam Temukan 1.000 Janin Tersimpan di Freezer, Alasannya Bikin Pilu

Selasa, 01 Juni 2021 | 19:11 WIB
Kepolisian Vietnam Temukan 1.000 Janin Tersimpan di Freezer, Alasannya Bikin Pilu
Ilustrasi aborsi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Vietnam menemukan lebih dari 1.000 janin manusia yang sudah dibekukan dan disimpan di sebuah lemari pendingin di sebuah apartemen.

Temuan mengejutkan tersebut, menyadur VN Express Selasa (1/6/2021), terjadi setelah polisi menggerebek sebuah apartemen yang terletak di distrik Ha Dong, Hanoi, Vietnam.

Polisi mendapat informasi tentang beberapa aktivitas mencurigakan yang terjadi di daerah tersebut setelah sekelompok orang terlihat membawa tas hitam.

Setelah mendapat laporan, polisi memutuskan untuk memantau sekelompok orang dan kemudian menggerebek apartemen dan menemukan dua lemari es besar berisi tas.

Baca Juga: Dilanda Covid-19, Pabrik Apple di Vietnam Ikut Terpengaruh

Empat orang ditangkap setelah terungkap bahwa tas tersebut berisi janin manusia.

Investigasi menemukan bahwa tersangka mengumpulkan janin yang diaborsi dari klinik dan tempat pembuangan sampah di kota.

Para tersangka tersebut bermaksud akan mengatur pemakaman yang layak bagi mereka di Thanh Oai, distrik Soc Son, dan Provinsi Nam Dinh di Hanoi.

Namun, karena daerah tersebut berjauhan, para tersangka kemudian menyimpan janin di dalam freezer sebelum pemakaman.

Menurut polisi, kasus tersebut tampaknya tidak bersifat kriminal, namun menimbulkan keprihatinan mengenai cara menangani janin yang sudah tidak bernyawa tersebut.

Baca Juga: Vietnam Temukan Varian Baru Corona, Hasil Silangan Varian Inggris dan India

Lemari pendingin dan janinnya telah ditempatkan di rumah duka distrik sembari menunggu penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.

VN Express juga melaporkan bahwa Vietnam menempati urutan teratas di dunia untuk tingkat aborsi. Kementerian Kesehatan mencatat 14 aborsi untuk setiap 100 kelahiran pada tahun 2018.

Beberapa penyebab tingginya angka aborsi antara lain pemilihan jenis kelamin bayi dan kurangnya pendidikan seks.

Selain itu, seks pranikah yang masih menjadi hal tabu, membuat remaja menjadi sasaran reaksi keras jika mereka diketahui hamil di luar nikah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI