Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil melelang lukisan karyanya yang diberi tema "Tauhid yang Mengikat Perbedaan" untuk didonasikan kepada warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel.
Lelang lukisan yang dibuat Kang Emil dilakukannya saat Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 dengan tema "Prakarsa, Pancasila untuk Kesejahteraaan Rakyat Indonesia dan Kepedulian Rakyat Palestina" yang diselenggarakan Injabar bekerjasama dengan Jabar Bergerak dan Yayasan Putera Nasional Indonesia, di Gedung Sate Bandung, Selasa
Dalam acara yang dipandu oleh pembawa acara Muhammad Farhan, Kang Emil menawarkan lukisannya tersebut dengan harga Rp50 juta.
Kang Emil mengakui bahwa karya seni tidak memiliki batasan harga sehingga tidak cukup jika dinilai dengan uang.
Baca Juga: UAH Dipaksa Lihatkan Transfer Dana Palestina, Pakar: Penuduh yang Wajib Buktikan
"Tapi untuk sumbangan ke rakyat Palestina, saya tawarkan Rp50 juta," katanya.
Lelang yang dilakukan secara daring (online) ini dibuka hingga Selasa (1/6) pukul 18.00 dan menurut Kang Emil, dukungan bagi Palestina ini merupakan tanggung jawab sosial.
"Sebenarnya nge-dukung Palestina itu sudah lahir batin. Sesuai pesan Bung Karno, selama Palestina belum merdeka tidak akan berhenti mendukung," katanya.
Dia menceritakan tentang dukungan bangsa Palestina bagi kemerdekaan Indonesia pada masa silam.
"Dulu saudagar Palestina menyumbang uang, ulama-ulama Palestina mengajak negara lain untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekarang butuh kita, maka harus dukung," katanya.
Baca Juga: Tuding Donasi Palestina Ustaz Adi Hidayat Ilegal, Ini Penjelasan Akedimisi UI
Ditempat yang sama Anggota DPRD Jawa Barat Abdy Yuhana mengapresiasi lelang tersebut.
Menurut Abdy, lelang ini merupakan bagian dari implementasi Pancasila khususnya dalam membantu perjuangan rakyat Palestina.
Abdy berharap sumbangan untuk Palestina ini terus dilakukan hingga ke daerah-daerah.
"Pada momentum Peringatan Hari Lahir Pancasila ini ruhnya dapat. Sumbangan untuk Palestina seperti ini perlu dilaksanakan di daerah-daerah," kata dia. (Antara)