Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut angka penularan dan kematian akibat Covid-19 usai lebaran tahun ini lebih baik ketimbang lebaran tahun lalu.
Juru Bicara Satgas Covid-19 memaparkan pada tahun lalu terjadi kenaikan 65,55 persen kasus positif Covid-19 dalam rentan waktu dua pekan usai lebaran.
"Sedangkan kenaikan (kasus positif baru) di tahun ini adalah sebesar 56,6 persen pada rentan waktu yang sama," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (1/6/2021).
Jawa Tengah (103,2 persen), Kepulauan Riau (103 persen), Riau (69 persen), DKI Jakarta (49,5 persen), dan Jawa Barat (25 persen) menjadi lima provinsi penyumbang kasus positif baru pasca lebaran terbanyak tahun ini.
Baca Juga: PRT Bikin Puluhan Orang di Satu RT di Cipayung Positif COVID-19
Selain itu, terjadi pula kenaikan angka kematian pasien Covid-19 sebesar 66,34 persen dalam rentan waktu dua pekan usai lebaran tahun lalu.
"Sedangkan pada periode Idul Fitri ini, justru sebaliknya, terjadi penurunan kematian sebesar 3,52 persen pada rentan waktu yang sama," ungkapnya.
Menurut Wiku, data ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan kasus pada dua pekan setelah lebaran tahun ini tidak setinggi lebaran tahun lalu.
"Ini adalah bukti bahwa masyarakat dan pemerintah daerah telah belajar beradaptasi selama satu tahun, ini adalah modal ke depan untuk terus produktif aman covid-19 selama pandemi," ucap Wiku.
Wiku meminta data ini tidak membuat terlena, tren kenaikan kasus masih terjadi, sehingga harus tetap patuh protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca Juga: 33 Nakes Positif Covid-19, Dinkes Ciamis Ngaku Kecolongan
Pemerintah daerah bersama satgas covid-19 setempat juga harus segera melakukan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment terhadap warganya dalam beberapa pekan ke depan pasca lebaran.