Suara.com - Pemerintah Belgia menyatakan akan menarik pulang duta besarnya untuk Korea Selatan di tengah kemarahan publik atas tuduhan serangan istrinya terhadap dua karyawan di sebuah toko di Seoul.
Kedutaan Besar Belgia pada Senin (31/5/2021), mengatakan Menteri Luar Negeri negara itu, Sophie Wilmes, memutuskan untuk mengakhiri masa jabatan Duta Besar Peter Lescouhier musim panas ini demi kepentingan terbaik hubungan kedua negara.
Lescouhier telah menjadi utusan di Seoul selama tiga tahun. Kedutaan tidak memberikan tanggal spesifik kapan masa jabatan Lescouhier akan berakhir atau menyebut nama penggantinya.
Sementara Lescouhier mengabdi kepada negaranya dengan penuh dedikasi, “situasi saat ini tidak memungkinkannya untuk menjalankan perannya lebih jauh dengan cara yang tenang, '' kata kedutaan itu.
Baca Juga: Bersihkan Tangan Usai Salaman dengan Presiden Korsel, Wapres AS Dikecam
Pemerintah Belgia juga mencabut kekebalan diplomatik istri Lescouhier, Xiang Xueqiu, sehingga ia dapat diselidiki oleh polisi Korea Selatan, kata kedutaan Belgia dalam sebuah pernyataan di laman Facebooknya.
Namun, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan kekebalan Xiang hanya sebagian dicabut dan ia masih mendapat perlindungan dari pengadilan pidana atau hukuman.
Lescouhier awal bulan ini mengeluarkan permintaan maaf atas nama istrinya. Ia mengatakan dalam sebuah video Instagram bahwa istrinya “mungkin punya alasan untuk marah atas cara ia diperlakukan di toko itu tetapi melakukan kekerasan fisik sama sekali tidak dapat dibenarkan.”
Kedutaan mengatakan Xiang telah bertemu secara pribadi dengan dua karyawan toko itu dan meminta maaf.
Menurut media Korea Selatan, Xiang marah ketika seorang pegawai toko bertanya tentang jaket yang dikenakannya, dan menduga Xiang mencuri jaket itu. Video kamera keamanan menunjukkan ia mendorong dan menampar wajah seorang karyawan dan memukul kepala seorang karyawan lainnya.
Baca Juga: Ingin Tingkatkan Kerja Sama, Duta Besar Korsel Bertemu Ganjar Pranowo
Insiden tersebut memicu kemarahan meluas, dan mendorong ribuan orang menandatangani petisi di situs web kepresidenan Korea Selatan yang menyerukan agar istrinya dikeluarkan dari negara tersebut.
Korea Selatan adalah penandatangan Konvensi Wina, yang memberikan perlindungan kepada diplomat dan keluarganya dari tuntutan pidana, meskipun kekebalan itu dapat dicabut secara sukarela. (Sumber: VOA Indonesia)