Suara.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon, menyoroti sikap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang hampir satu tahun selalu absen dalam rapat kerja maupun rapat dengar pendapat di Komisi I DPR.
Apalagi alasan ketidakhadiran yang selalu digunakan Prabowo adalah sedang mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
Seperti halnya pada RDP hari Senin (31/5/2021), di mana Prabowo memilih hadir ratas di Istana ketimbang ke Komisi I DPR. Padahal kata Effendi rapat dengan Komisi I juga sama pentingnya.
"Katanya ada rapat terbatas di Istana. Selalu alasannya itu melulu, tuman itu kebiasaan kayak begitu," kata Effendi di kompleks DPR.
Baca Juga: Gagal Tanya Rencana Pinjaman Luar Negeri ke Prabowo, PDIP: Ada Apa Sih, Seperti Ditutupi
Effendi berharap, seharusnya Prabowo dapat meminta izin kepada Jokowi untuk hadir dalam rapat di DPR. Mengingat dirinya yang sudah hampir satu tahun absen.
"Saya tak mengerti ya, mbok dibilang saja ke presiden, pak izin kami ada rapat di DPR. Apa iya tak bisa komunikasi, itu terus alasannya, ada rapat, ada rapat. Memang ini bukan rapat? Jadi ya sudah menjadi kebiasaan," ujarnya.
Karena itu, Effendi mengharuskan Prabowo untuk hadir dalam rapat kerja yang diagendakan pada Rabu (2/6/2021).
Dalam rapat itu, Effendi sekaligus ingin meminta penjelasan Prabowo menyoal rancangan peraturan presiden untuk pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam).
"Jadi itu yang hari Rabu jam 10.00 ini mudah-mudahan beliau tidak istilahnya jangan mangkir ya, jangan absen lagi," kata Effendi.
Baca Juga: Hampir Setahun Absen Rapat Komisi I, Fraksi PDIP: Apa Harus Panggil Paksa Menhan Prabowo?
Hampir Setahun Prabowo Absen Rapat Komisi I
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mempertanyakan ketidakhadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat dengan pendapat (RDP) secara fisik di ruang Komisi I DPR.
Pertanyaan itu muncul dalam interupsi Effendi, saat Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Muhammad Herindra memohon pelaksanaan rapat dilakukan secara tertutup kepada Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis selaku pimpinan rapat.
Effendi menilai pendalaman materi sebaiknya dilakukan pada rapat kerja yang diagendkan pada Rabu (2/6). Mengingat dalam RDP hari ini keberadaan Menhan Prabowo absen. Sehingga ia menilai lebih baik pendalaman sekaligus dilakukan Rabu.
Menurut Effendi, menjadi percuma pendalaman dilakukan tertutup dengan Wamenhan hari ini, apabila ternyata jawaban masih harus menunggu dari Prabowo.
"Karena nanti kalau kita tanya balik misalnya ya pak wamen, pada posisinya susah kan wamen menjawabnya, karena saya tanya pak menteri dulu," kata Effendi, Senin (31/5/2021).
Effendi lantas mempertanyakan alasan ketidakhadiran Menhan Prabowo karena memilih rapat terbatas di Istana. Padahal kata Effendi rapat dengan legislatif di Parlemen tidak kalah penting karena juga mengambil keputusan politik.
"Jadi ya kita mudah-mudahan pak menhan dan pak panglima benar-benar hadir. Jangan alasan rapat terbatas, rapat apa kek namanya.Di sini juga penting kok, bukan hanya di Istana yang penting. Penyelenggara negara itu bertiga kita bukan hanya presiden," kata Effendi.