Wamenlu RI Mahendra Siregar Bertemu Wamenlu AS, Ini yang Dibahas

Senin, 31 Mei 2021 | 13:52 WIB
Wamenlu RI Mahendra Siregar Bertemu Wamenlu AS, Ini yang Dibahas
Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar (kanan) dan Wamenlu AS Wendy R Sherman. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy R Sherman di Indonesia, Senin (31/5/2021).

Dalam jumpa pers secara virtual, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan pertemuan tersebut untuk memperkuat kerja sama yang setara dan saling menguntungkan antar kedua negara.

"Sejak pelantikan Presiden Biden bulan Januari lalu, Indonesia berharap bahwa dari sisi bilateral kerja sama di antara kedua pihak akan makin meningkat dan masuk ke bentuk kerja sama yang konkret dalam mengisi kerangka Kemitraan Strategis Indonesia-Amerika Serikat," ucap Mahendra.

Mahendra menuturkan untuk aspek kawasan, Indonesia berharap kuat kontribusi Amerika bagi stabilitas, keamanan dan perdamaian di Indo Pasifik dan dalam konteks global peran Amerika Serikat yang penting dalam memajukan nilai-nilai multilateralisme untuk mengatasi berbagai tantangan global.

Baca Juga: Atlet Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing di Amerika Serikat

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas penguatan kerja sama bilateral kedua negara di bawah kerangka Kemitraan Strategis yang mencakup kerja sama bidang ekonomi di dalamnya perdagangan, investasi, kerja sama digital, kesehatan, teknologi.

Serta membahas mengenai kerja sama perubahan iklim (climate change) yang di dalamnya juga mencakup mengenai upaya terus memperkuat hubungan yang sudah ada.

"Dalam hal ini, termasuk joint task force di antara Indonesia - Amerika Serikat yang mencakup beberapa elemen kerja sama penting, termasuk juga dalam mendorong transisi energi Indonesia untuk semakin memperkuat kontribusi dari faktor energi terbarukan dan energi baru," tutur Mahendra. 

Selain itu, keduanya kata Mahendra juga membahas secara menyeluruh aspek berkaitan dengan Indo-Pasifik, dengan perkembangan Timur Tengah, Palestina, dan tentu Myanmar. 

"Kami menyampaikan bahwa untuk ke depan diharapkan ada dialog strategis di tingkat Menteri yang merupakan mekanisme bilateral kedua negara," tutur dia.

Baca Juga: Seekor Kelelawar Tiba-tiba Terbang di Kabin, Pesawat Air India Putar Balik

Tak hanya itu, Mahendra memaparkan untuk kerjasama ekonomi, Indonesia berharap nilai perdagangan kedua negara 
yang mendekati 30 miliar saat ini dapat meningkat dalam waktu dekat.

Keduanya juga membahas mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan, juga termasuk di dalamnya perpanjangan pemberian fasilitas GSP/Generalized System of Preferences yang dalam proses akan difinalkan oleh proses legislasi di Amerika.

Lebih lanjut, Mahendra juga menyampaikan perkembangan mengenai penerapan Undang-Undang Cipta Kerja dan langkah-langkah untuk sosialisasi yang akan dilakukan. Termasuk mengundang pihak bisnis dan investor Amerika Serikat untuk memberikan masukkan, memberikan feedback/umpan balik kepada pemerintah.

"Kami juga menyinggung mengenai perkembangan tentang Sovereign Wealth Fund Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) dan disampaikan bahwa pihak Amerika serikat melalui USDFC terus melakukan diskusi dan pembahasan dengan pihak INA untuk merealisasi rencana ataupun keinginan untuk partisipasi di dalam investasinya di institusi baru ini," ucap Mahendra.

Selain itu berkaitan dengan perubahan iklim, Indonesia dan Amerika Serikat kata Mahendra sepakat untuk memanfaatkan sebesar-besarnya Joint Task Force yang sudah dibentuk dalam membahas langkah-langkah menuju kepada rencana masing-masing negara menuju net zero emission, transisi energi lalu mengenai natural capital solution, dan juga pembiayaan untuk program perubahan iklim atau Climate Finance.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI