Suara.com - Polisi masih memburu kartel yang mengendalikan peredaran narkoba jenis tembakau sintetis atau sinte seberat 185 kilogram. Dia adalah otak yang mengelola bisnis gelap ini secara online tanpa pernah menongolkan batang hidungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut kartel tersebut berinisial G. Kartel ini merekrut anak-anak muda sebagai produsen hingga penjual.
"Dia yang mengendalikan semuanya sama dengan kartel. Kartel anak-anak muda semua pelakunya. Dia yang mengendalikan tapi enggak ketemu sama kaki tangannya, cuma ketemu dengan satu dua orang saja," kata Yusri saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).
Selain G, ada empat orang lainnya yang berstatus buron. Salah satunya berinisial PW.
Yusri mengungkapkan PW berperan memantau kamera pengawas atau CCTV yang di rumah industri tembakau sintetis yang dikelola G. Setiap waktu dia melaporkan kerja anak buahnya itu kepada G.
"PW ini yang mengawasi dengan CCTV dengan kode-kode setiap satu jam yang akan melaporkan," katanya.
185 Kilogram
Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Metro Jakarta Selatan sebelumnya telah mengungkap sindikat peredaran narkoba tembakau sintetis seberat 185 kilogram. Sembilan tersangka berhasil ditangkap dalam pengungkapan kasus ini.
Yusri menyebut kesembilan tersangka masing-masing berinisial AH, MR, AF, J, R, RP, RA, TA dan M. Mereka ditangkap di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 26 dan 27 Mei.
Baca Juga: Sering Jadi Tempat Transaksi Sabu, Rumah di Walantaka Serang Geruduk Polisi
"Kami amankan ada 185,513 kilogram tembakau sintetis," ungkapnya.