Mensos: Lansia Bukan Beban Tapi Aset Negara dan Penyangga Pembangunan Nasional

Minggu, 30 Mei 2021 | 10:27 WIB
Mensos: Lansia Bukan Beban Tapi Aset Negara dan Penyangga Pembangunan Nasional
Lansia saat tengah memanen. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengatakan, orang lanjut usia (lansia) bukan beban negara, tapi penyangga pembangunan nasional. Sebab berdasarkan pengalamannya mereka berperan nyata dalam pembangunan bangsa dan negara. Mereka juga berhasil menjadi pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial, pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa kepada generasi sesudahnya.

“Sebagai penduduk senior, mereka juga telah berkontribusi dalam perkembangan bangsa. Dengan pengalaman, pengetahuan dan keteladanan, mereka bisa mewariskan nilai kebajikan kepada generasi sesudahnya,” ujar Risma dalam sambutannya saat peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), di Bekasi (29/5/2021).

Menurut Risma, warisan yang diberikan para lansia bisa menjadi modal, bagi generasi saat ini untuk mengelola pembangunan dengan belajar dari pengalaman masa lalu lansia.

“Sebagai penduduk senior, mereka memiliki sejumlah kelebihan,” imbuhnya.

Baca Juga: Tahun 2050 Lansia di Indonesia Dipredikasi Meningkat

Kata Risma, menyandang sebutan sebagai lansia, bukan berarti mereka tidak produktif. Justru sebaliknya, lansia merupakan aset produktif.

“Tentu saja, produktifitas dimaksud harus disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki dan tingkat kesehatannya,” katanya.

Oleh karena itu, lansia bukan beban negara. “Justru lansia harus dipandang sebagai aset penting negara. Mereka adalah subjek pembangunan. Populasi lansia yang besar, berpotensi memberikan banyak keuntungan jika mereka tetap tangguh, sehat dan produktif,” tegasnya.

Oleh karenanya, para lansia harus diberdayakan dan dibekali dengan ilmu yang dapat disesuaikan dengan kepentingan sektor pembangunan. Para lansia, lanjut Risma, butuh dukungan dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat sekitar, untuk membuat mereka merasa aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.

“Perlu diingat, menjadikan lansia sejahtera lahir dan batin bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah melainkan juga masyarakat termasuk organisasi sosial, organisasi profesi, akademi, LSM dan kelompok masyarakat lainnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Hari Lansia Nasional, Kemensos Beri Penghargaan pada 5 Lansia Berprestasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI