Diplomat TPNPB-OPM Minta Dukungan Internasional di Konflik Papua Barat

Sabtu, 29 Mei 2021 | 23:12 WIB
Diplomat TPNPB-OPM Minta Dukungan Internasional di Konflik Papua Barat
Amatus Akouboo, Diplomat TPNPB-OPM saat berpidato di Perayaan Hari Pasukan Perdamaian PBB.[dok TPNPB-OPM]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diplomat TPNB-OPM, Amatus Akouboo meminta dukungan internasional agar membantu mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Papua Barat melawan apa yang mereka sebut kolonial Indonesia.

Dalam pidato pada acara Perayaan Hari Pasukan Perdamaian PBB di Australia Sabtu (29/5), Akouboo menyebut Indonesia sebagai kolonial.

"Seperti kita ketahui kolonialisme dunia masih ada, kemudian memusnahkan penduduk asli di seluruh dunia. Di bawah pemerintahan kolonial Indonesia saat ini hampir satu juta warga sipil Papua Barat yang tidak bersalah meninggal di tanah air mereka. Ini karena pengingkaran terhadap hak menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan." sebut Amatus Akouboo dalam siaran persnya yang diterima Suara.com, Sabtu (29/5/2021).

"Status hukum West Papua menurut hukum internasional dan United Nations Charter masih diperdebatkan, klaim Indonesia atas West Papua jelas ilegal," sambungnya.

Baca Juga: Seorang Ibu Diminta Pindah saat Menyusui, Pusat Perbelanjaan Ini Diserbu Puluhan Emak-emak

Amatus Akouboo juga menyebutkan jika resolusi internasional dibutuhkan untuk mengatasi apa yang ia sebu "konflik bersenjata yang sedang berlangsung, pelanggaran HAM, genosida dan krisis kemanusiaan".

"Sejak 2017 hingga saat ini lebih dari 65.000 pengungsi internal dan lebih dari 500 anak dan Ibu meninggal akibat konflik bersenjata di Nudama, Intan Jaya, Puncak Jaya, Timika… Itu terus berlanjut tanpa bantuan internasional.

"Lebih banyak korban jiwa akan datang karena saat ini Presiden Indonesia, Jokowi mengumumkan perang nasional melawan Papua Barat, dia sudah berprasangka buruk terhadap Gerakan Papua Merdeka dan pendukungnya sebagai kelompok teroris." jelas Amatus Akouboo.

Keputusan Presiden Jokowi tersebut ia anggap sebagai "izin baru pemerintah Indonesia untuk melenyapkan seluruh orang asli Papua,".

Ia juga menyebutkan jika saat ini dunia sedang tertuju pada konflik Palestina dan Israel yang membuat "Indonesia senang tapi Papua Barat kesal."

Baca Juga: Shin Tae-yong: Kekuatan Oman Dua Level di Atas Timnas Indonesia

"Oleh karena itu, kami mendorong pencinta perdamaian, pembela keadilan dan pendukung kebebasan di Australia dan secara global untuk berdiri dengan perjuangan Papua Barat, solidaritas dan dukungan Anda sangat penting, Anda adalah bagian dari misi penyelamatan hidup," jelas Amatus Akouboo.

"Gerakan Papua Merdeka sebagai badan politik yang tertinggi mencari penjaga perdamaian, dialog yang dimediasi secara internasional dan jalur hukum untuk hak menentukan nasib sendiri," imbuhnya.

Di akhir pidatonya, ia meminta dukungan kepada UNAA untuk "mengajukan permintaan kepada pemerintah Australia untuk membawa masalah kritis ini ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk misi penjaga perdamaian dan menyelesaikan konflik bersenjata di Papua Barat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI