CEK FAKTA: Viral Berita Rakyat akan Dibunuh oleh Vaksin dari China, Benarkah?

Sabtu, 29 Mei 2021 | 14:56 WIB
CEK FAKTA: Viral Berita Rakyat akan Dibunuh oleh Vaksin dari China, Benarkah?
Viral Berita Rakyat akan Dibunuh oleh Vaksin dari China. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar pesan berantai yang menyebutkan jika masyarakat akan dibunuh oleh vaksin dari China. Berita ini dibagikan bersama tangkapan layar dari video sebuah media berita.

Berita itu disebarkan melalui pesan berantai WhatsApp sampai ke Facebook. Narasi vaksin dari China akan membunuh rakyat ini mulai beredar di bulan Mei 2021.

Adapun narasi yang dibagikan dalam pesan berantai itu sebagai berikut:

hati2,,, rakyat akan dibunuh vaksin Cina,,,!

Baca Juga: Perkembangan Penyebab Kematian Diego Maradona, Pemeriksaan Tim Medis Ditunda

Lantas benarkah klaim tersebut?

Viral Berita Rakyat akan Dibunuh oleh Vaksin dari China. (Turnbackhoax.id)
Viral Berita Rakyat akan Dibunuh oleh Vaksin dari China. (Turnbackhoax.id)

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, berita rakyat yang akan dibunuh dengan vaksin dari China adalah salah.

Pesan berantai yang beredar itu merupakan pelintiran daur ulang yang sudah diklarifikasi pada bulan Januari dan Maret lalu.

Faktanya, konteks video yang benar adalah tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement). Berdasarkan hasil penelitian, hingga saat ini tidak ditemukan respon imun ADE karena penyakit virus corona pada manusia tidak memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut 97 Persen Cegah Kematian akibat Covid-19 di Uruguay

Video yang membahas respon imun ADE itu kemudian ditambahkan dengan narasi atau klaim yang menyesatkan. Akibatnya, timbil premis atau kesimpulan yang keliru.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, pesan berantai mengenai rakyat akan dibunuh dengan vaksin dari China adalah informasi yang salah.

Konten itu masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI