Ditawari Kerja Narik-narik Kabel di MNC TV, Motor Ihsan Malah Dibawa Kabur

Sabtu, 29 Mei 2021 | 06:11 WIB
Ditawari Kerja Narik-narik Kabel di MNC TV, Motor Ihsan Malah Dibawa Kabur
Ilustrasi motor. (Unsplash/Daniele Fantin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ihsan seorang warga Bojong Gede, Kabupaten Bogor menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan seorang pria bernama Ardian. Akibatnya sepeda motor Yamaha Lexi miliknya raib dibawa kabur pelaku.

Adapun modus penipuan dalam kasus ini, mengiming–imingi korban pekerjaan sebagai kru di salah satu stasiun televisi swasta yang beralamat di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Kepada korban pelaku Ardian mengaku bekerja di stasiun televisi nasional itu.

“Ardian M, dia mengaku dari MNC menawarkan pekerjaan kepada saya dan anak saya. Kata dia butuh lima orang untuk dijadikan kru. Menarik-narik kabel lah,” kata Ihsan kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Pengin Dapat Duit dari Balik Sel, Napi Bajak Akun FB Bupati untuk Penipuan

Peristiwa ini berawal saat korban bertemu pelaku di sekitar Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Pemda Kabupaten Bogor) pada Kamis (27/5/2021) lalu.

Korban diketahui berprofesi sebagai pedagang kopi keliling di kawasan itu.

Saat pertemuan itu, pelaku mengatakan kepada korban membutuhkan lima orang untuk diperkerjakan. Mendengar tawaran itu Ihsan mengaku tertarik.

“Sekitar dua jam kami sambil ngobrol di Pemda, dia minum kopi yang saya jual, terjadilah penawaran,” jelas Ihsan.

“Dia mau memperkerjakan saya sebagai kru, apalagi saya sudah tua. Saya mah nggak harapin gaji yang penting saya punya kesibukan,” sambungnya.

Baca Juga: Kasus Sosialita Lampung Tipu Dokter Kecantikan Berakhir Damai

Pada saat itu juga pelaku meminta korban menyiapkan sejumlah dokumen pribadi sebagai persyaratan, dan harus dibawa pada besok harinya.

Kemudian pada Jumat (28/5/2021), sekitar pukul 09.00 WIB, korban bertemu kembali dengan pelaku, membawa persyaratan yang sebelumnya diminta.

“Jam sembilan saya kasih berkas yaitu fotokopi KK, KTP, dan pas foto, foto setengah badan, sama ijazah itu doang persyaratannya,” jelas Ihsan.

Usai menyerahkan dokumen itu, pelaku dan korban membuat janji untuk pergi ke kawasan Gondangdia, kantor stasiun televisi yang dijanjikan, pada pukul 13.00 WIB.

“Tapi sebenarnya saya minta hari Senin ke MNC nya, tapi kata dia harus hari ini, karena buat kasih berkas doang sama ambil seragam,” imbuhnya.

Akhirnya tepat pukul 13.00 WIB, menggunakan sepeda motor korban, keduanya pergi menuju kawasan Gondangdia.

Namun saat di perjalanan, tepatnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hujan turun, hingga membuat keduanya harus berteduh.

Saat hendak melanjutkan perjalanan kembali, pelaku meminta agar dia yang mengendarai sepeda motor.

“Pas mau lanjut lagi dia minta bawa motor, sudah Pak Ihsan saya yang bawa motor, kata dia gitu. Saya tidak curiga, sambil dia menyerahkan STNK. Saya terima, langsung masukan ke dalam tas,” ujar Ihsan.

Keduanya pun melanjutkan perjalanan menuju Gondangdia. Setelahnya mereka tiba di tujuan. Pelaku memarkirkan sepeda motor korban di dekat kantor stasiun televisi yang dijanjikan.

Ketika itu, kunci sepeda motor korban masih berada di tangan pelaku.

Kemudian pelaku mengajak korban untuk masuk ke kawasan perkantoran stasiun televisi itu. Sesampainya di sana, pelaku masuk ke sebuah gedung, namun korban diminta menunggu di sebuah taman.

“Ada tempat duduk di taman, saya diminta tunggu di situ. Pak Ihsan tunggu saya disitu saja, kata dia. Setelahnya dia masuk ke gedung, kata dia mau ketemu bosnya. Saya tidak curiga di situ, saya memang gampang percayaan sama orang,” kata Ihsan.

Setelah beberapa lama menunggu, Ihsan ingin mengambil sesuatu di sepeda motornya, tanpa menyadari kuncinya masih berada di tangan pelaku.

Tiba di lokasi parkir, Ihsan pun tidak melihat keberadaan sepeda motornya.

“Pas saya tanya ke tukang parkir, motor saya ke mana, kata tukang parkir, temannya sudah ke sana, sudah pergi ke kiri. Wah saya berarti ketipu kalau begitu. Lemas dah tuh saya,” ujarnya.

Mengetahui sepeda motornya dibawa kabur, Ihsan sempat menunggu di tempat parkir berharap pelaku datang kembali.

“Tapi saya masih menunggu itu, berharap dia kembali, dia pergi ke mana gitu, sampai jam lima. Adalah sejam saya nunggu di situ, tapi dia nggak balik-balik,” katanya pasrah.

Atas peristiwa itu, Ihsan pun melaporkan penipuan yang dialaminya ke Polsek Menteng, Jakarta Pusat.

Namun menurut pengakuannya, laporan belum bisa diproses, karena ada sejumlah surat-surat motornya yang kurang. Karenanya dia diminta untuk melengkapi.

“Jadi saya diminta untuk kembali datang lagi bawa surat-surat dari motor yang hilang,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI