Suara.com - Sebuah rencana peraturan presiden (perpres) memuat pinjaman dana dari luar negeri senilai Rp1.760 triliun untuk pengadaan pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tahun 2020-2024, diungkap pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie ke ranah publik.
Connie sempat bingung lantaran belum ada kejelasan pemanfaatan dari anggaran tersebut yang ternyata bunganya sampai 2044. Saking herannya, Connie mengaku ingin bertemu dengan Menhan Prabowo Subianto.
Connie memiliki alasan khusus ketika bingung untuk apa anggaran sebesar itu diinginkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Pertama, ia masih ingat ketika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang menyebut pernah mendengar adanya rencana pengadaan alpalhankam senilai Rp1.760 triliun, tetapi ia tidak mengetahui secara pasti untuk apa.
"Pada saat kemarin di DPR itu ditanya misalnya Panglima (TNI). 'Apakah dengar ada rencana pengadaan 1.760 triliun?'. (Jawaban Panglima TNI) 'Kami mendengar tapi enggak tahu apa'," kata Connie saat diskusi dalam akun YouTube Akbar Faisal Uncensored yang dikutip Suara.com, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Sosok Ini Sebut Mafia Alutsista Bukan Mister M, tapi Madam Fer
Alasan kedua, Connie menyebut kalau Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) TNI juga bingung ketika mendengar dari mana asalnya sampai akhirnya pemerintah memutuskan untuk meminjam hingga Rp 1.760 triliun.
Menurut Connie, selevel Asrena seharusnya tahu karena mereka memiliki tanggung jawab terkait kondisi dari alutsista yang dioperasikan. Besarnya anggaran kemudian disesuaikan dengan kebutuhan semisal untuk perbaikan alat pertahanan atau semacamnya.
"Misalnya saya komandan skuadron, saya akan tahu nih kondisi skuadronnya seperti apa, kurangnya seperti apa, masalahnya sepeti apa, kapan dia harus diganti dan sebagainya," ujarnya.
"Bisa dibayangkan ini tiba-tiba angka ini keluar dan Asrena ini enggak tahu apa saja," sambungnya.
Pertanyaan Connie pun berlanjut kepada Prabowo, terkait rencana pengadaan alpalhankam tersebut di mana dananya harus habis pada 2024. Padahal di dalam rencana perpres disebutkan pembayaran pinjaman beserta bunganya akan berlangsung selama lima renstra (perencanaan strategi) atau hingga 2044.
Baca Juga: Connie: Kemhan dan KPK Seharusnya Mudah Ungkap Mr. M si Mafia Alutsista
"Iya, tapi sekarang pembayaran bunganya sebesar itu adalah sampai 2044, tapi yang spending-nya sampai 2024," tuturnya.
Connie pun mengungkapkan keinginannya untuk segera menemui Prabowo. Bukan tanpa sebab, ia hendak menemui orang nomor satu di Kemhan itu lantaran waktunya tinggal 2,5 tahun lagi untuk menghabiskan ribuan triliun rupiah itu namun tanpa kejelasan pengadaan yang pasti.
"Jadi saya pikir pak Prabowo ini keren banget ya, tapi apa ya, kok bisa Asrena enggak tahu, ada yang salah dong karena di mana-mana kita tahu dulu, kita mau ke mana, kita mau apa, kebijakannya seperti apa."