Sekjen Minta Juru Nikah Tidak Jodohkan PDIP dengan PKS dan Demokrat di Pilpres

Jum'at, 28 Mei 2021 | 16:45 WIB
Sekjen Minta Juru Nikah Tidak Jodohkan PDIP dengan PKS dan Demokrat di Pilpres
Tangkapan layar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di acara peringatan HUT PDIP ke-48 yang digelar secara virtual di Jakarta, Minggu (10/1/2021). [YouTube PDI Perjuangan[
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDIP memiliki basis dan ideologi yang berbeda dengan PKS dan Partai Demokrat.

Hasto kemudian menegaskan sangat sulit membangun koalisi dengan kedua partai tersebut untuk Pilpres.

Menurut Hasto dalam membangun kerja sama politik antarpartai, PDIP selalu melandaskan kesamaan ideologi terlebih dahulu.

"Ya koalisi bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS, karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi daring Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Soal Kisruh di PDIP, Ganjar Pranowo: Saya Menghormati Puan Maharani

Begitu pula dengan Partai Demokrat. Hasto mengatakan antara partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan partai yang diketaui Megawati Soekarnoputi memiliki basis yang berbeda.

"Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. (Demokrat) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tetapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya berbeda kami dengan Partai Demokrat," kata Hasto.

Hal tersebut sengaja ditegaskan Hasto dengan harapan tidak ada pihak yang mencoba menjodoh-jodohkan PDIP untuk masuk dalam satu koalisi dengan Partai Demokrat maupun PKS

"Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mepertemukan hal tersebut. Karena beda karakternya, beda nature-nya," ujar Hasto.

Baca Juga: 7 Perjanjian Batu Tulis Prabowo-Megawati di Bogor, Sejarah Politik Usai Reformasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI