Suara.com - Kodim 0504/Jakarta mulai membuka pendaftaran untuk rekrutmen Komponen Cadangan (Komcad) pada Jumat (28/5/2021). Mereka yang memenuhi syarat bisa melanjutkan sesi untuk pendaftaran.
Perwira Seksi Personel (Pasi Pers) Kodim 0504/Jakarta Selatan Mayor Arh Mulyoto mengatakan pihaknya baru melakukan langkah awal untuk menyeleksi mana saja calon komcad yang sudah memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan yang mesti dipenuhi ialah warga negara Indonesia (WNI), usia minimal 18 hingga 35 tahun, tidak memiliki catatan kriminalitas, sehat jasmani dan rohani, laki-laki atau perempuan, bukan anggota TNI/Polri.
Kemudian syarat selanjutnya ialah bersedia dimobilisasi di seluruh wilayah NKRI, bersedia mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh panitia.
"Hari ini kita adakan pendataan dan pemeriksaan awal persyaratan bagi calon Komponen Cadangan, bagi masyarakat yang memenuhi syarat nantinya akan kita lakukan pendaftaran di Makorem 051/Wkt," kata Mulyoto di Makodim 0504/Jakarta Selatan, Jalan Cendrawasih Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga: CEK FAKTA: KPK Geledah Kantor Menhan Prabowo karena Kasus Mafia Alutsista?
Mulyoto menerangkan pendaftaran pelatihan Komcad untuk masyararakat dibuka secara sukarela. Kata ia, pendaftaran juga bisa dilakukan secara online melalui websute komcad.kemhan.go.id.
Menurutnya, komcad diadakan untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan Komponen Utama TNI.
"Komcad sebagai kekuatan cadangan yang dibutuhkan jika sewaktu waktu menghadapi masa darurat”, tutupnya.
Siapkan Rp 1 Triliun
Sebelumnya juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pelatihan komponen cadangan (Komcad) digelar justru untuk efisiensi anggaran. Satu anggota komcad ditargetkan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 30 juta.
Baca Juga: Tentara Indonesia dan China Latihan Militer di Perairan Dekat Jakarta
Kementerian Pertahanan menggelontorkan dana untuk pembentukan Komcad sebesar Rp1 triliun dalam satu tahun. Dahnil tidak sepakat apabila anggaran itu dianggap bernilai besar untuk mendidik Komcad.
"Justru Komcad itu upaya negara dalam hal ini Kementerian Pertahanan melakukan penghematan efisiensi terhadap anggaran," kata Dahnil dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (12/3/2021).
Setelah lulus, mereka menjadi prajurit organik yang digaji per bulannya. Sementara untuk satu anggota komcad itu hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 30 juta dan setelahnya akan kembali ke profesinya masing-masing.
Sehingga negara tidak memiliki kewajiban untuk menggaji para anggota komcad. Meski begitu, negara telah memiliki komcad yang sudah terlatih dan siap bertugas kapanpun ketika dipanggil.
"Jadi kalau dibilang apakah ini militerisasi justru tidak. Kenapa? Karena negara tidak menambah tentara organik, negara hanya mempersiapkan tentara yang akan bekerja ketika kita di bawah ancaman perang kira-kira begitu," kata dia.