CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Buat Tubuh Punya Daya Magnetis dan Terkoneksi ke Bluetooth?

Kamis, 27 Mei 2021 | 13:20 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Buat Tubuh Punya Daya Magnetis dan Terkoneksi ke Bluetooth?
CEK FAKTA Vaksin Bisa Buat Tubuh Punya Daya Magnetis dan Terkoneksi ke Bluetooth. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar narasi tubuh orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dapat memiliki daya magnetis dan bisa dikoneksikan ke Bluetooth.

Narasi ini dibagikan oleh pengguna Facebook dengan nama akun Rachy Rach. Dalam postingannya, ia membagikan video dengan disertai narasi yang menyatakan bahwa nenek dan ayahnya memiliki daya magnet setelah disuntik vaksin COVID-19.

Tidak hanya itu, ia juga mengklaim ayah dan ibunya bisa tersambung ke bluetooth setelah disuntik vaksin. Ia menyebut vaksin Covid-19 yang diterima keluarganya ada dua jenis, yakni vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Rachy menyertakan video untuk membuktikan klaimnya tersebut. Dalam videonya, ia memperlihatkan sebuah benda logam yang berhasil menempel pada lengan bekas suntikan vaksin. Ia juga menyertakan foto yang menunjukkan kode bluetooth yang ia percaya adalah kode dari orang tuanya.

Baca Juga: Kecewa dengan Bima Arya, Habib Rizieq: Jangan Sakit Saya Dijadikan Panggung Politik

Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:

"Dad and nan are magnetic after their jabs, dad had AZ nan had Pfizer. Both had one jab in each arm. Mum isnt magnetic
Wtf have they injected into you guys for you to now be magnetic…. theres a bluetooth rumour too, I scanned my mum and dad and the bottom numbers on the photo came up, AC on dad and EC on mum
I’m sorry but this is insane"

(terjemahan)

"Ayah dan nenek mengandung magnet setelah suntikannya, Ayah disuntik AZ (vaksin AstraZeneca) dan nenek disuntik Pfizer. Keduanya memiliki bekas suntikan di lengan mereka. Ibu tidak meganetis.
Wtf sudahkah mereka menyuntikkan (vaksin) kepada kalian sehingga sekarang menjadi magnetis…. ini juga ada rumor tentang bluetooth. Jadi aku scan ibuku dan ayahku dan nomor yang tertera muncul, AC pada ayah dan EC pada ibu.
Maaf, tapi ini gila sekali"

CEK FAKTA Vaksin Bisa Buat Tubuh Punya Daya Magnetis dan Terkoneksi ke Bluetooth. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Vaksin Bisa Buat Tubuh Punya Daya Magnetis dan Terkoneksi ke Bluetooth. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

Baca Juga: Curhat MUA Dimaki Habis-habisan Keluarga Pengantin, Pernikahan Penuh Kompor

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, postingan Rachy itu dipastikan tidak benar. Rupanya, ia selama ini berusaha menyebarkan konspirasi soal vaksin COVID-19 yang mengandung materi berbahaya seperti magnet.

Secara tidak langsung, ia mendesak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi. Narasi yang mirip sudah banyak beredar sebelumnya, dengan taktik yang berbeda. Contohnya, dikatakan vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetik.

Para ahli juga telah membantah efek vaksinasi dapat membuat bada memiliki daya magnetis. Peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Dr. Thomas Hope pun menjelaskan mengenai bantahan itu.

Ia menerangkan bahwa vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH. Sehingga tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet.

Selain itu, otoritas kesehatan di Amerika Serikat (AS) dan Kanada menegaskan bahwa tidak ada jenis vaksin Covid-19 yang memiliki bahan berbasis logam.

Adapun sebab logam menempel pada lengan bekas suntikan vaksinasi, sebagaimana yang ditunjukkan pada video Rachy, dimungkinkan karena kelembapan permukaan kulit, sehingga benda tersebut mampu menempel.

Sedangkan klaim tubuh dapat tersambung ke Bluetooth juga tidak mungkin. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek.

Adapun kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control). Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain.

Semua perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, konsol game, bahkan mesin cuci ber-WiFi, memiliki pola kode seperti itu.

Melansir dari Fullfact.org, pihaknya melakukan penelusuran untuk mengetahui dari mana AC dan EC berasal. Hasilnya, ditemukan bahwa kode “EC” yang diklaim sebagai vaksin ibunya sebenarnya adalah produk dari perusahaan Logitech yang membuat aksesori nirkabel.

Sedangkan kode “AC” adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan printer.

Kode Bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik Rachy Rach dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika klaim Rachy Rach soal efek virus corona dapat membuat tubuh memiliki daya magnetis dan terkoneksi ke Bluetooth adalah hoaks.

Informasi yang beredar itu masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI