Suara.com - Serangan udara Israel juga menghancurkan satu satunya peternakan ikan di Kota Beit Lahiya di Jalur Gaza milik salah satu orang warga.
Menyadur Anadolu Agency, Kamis (27/5/2021) peternakan ikan milik Iyad Al-Attar di kota Beit Lahiya di Jalur Gaza utara hancur total dalam serangan udara Israel.
"Ini adalah bencana yang menghancurkan," keluh warga Palestina berusia 46 tahun itu. Ia mengungkapkan bahwa peternakan itu satu-satunya sumber pendapatannya.
Al-Attar mengungkapkan peternakan dan daerah sekitarnya menjadi sasaran penembakan Israel tanpa pandang bulu dan sengit.
Baca Juga: Heboh Pelakor Indonesia Dukung Palestina, Siap Hancurkan Rumah Tangga Tentara Israel
Akibat serangan itu, Al-Attar kehilangan materi sekitar 35.000 dolar atau sekitar Rp 500 juta, termasuk hilangnya 5.000 kilogram ikan nila.
Ikan-ikan itu tersebar di mana-mana dan Al-Attar dengan putus asa berusaha menyelamatkan beberapa ikan yang masih hidup dengan memindahkannya ke baskom bersih lainnya.
Sementara itu, salah satu putra Al-Attar membersihkan kolam dan membuang ikan yang mati dan puing-puing dari dalam tangki air.
Al-Attar mengatakan dia tidak memiliki usaha lain untuk menghidupi keluarganya yang memiliki 10 anak, dua di antaranya sudah menikah.
Dia mengatakan salah satu putrinya bernama Deeb, yang berjuang karena masalah reproduksi, berharap dapat menggunakan pendapatan dari kolam ikan itu pada akhir Mei untuk menutupi perawatan medisnya.
Baca Juga: Geger! Wanita Pelakor Indonesia Siap 'Jihad' ke Gaza Hancurkan Rumah Tangga Tentara Israel
"Kami terkejut dengan kehancuran peternakan kami dan ikan kami tanpa alasan," kata Al-Attar. "Kami menunggu musim ikan tahun ini untuk membayar hutang kami dan merawat salah satu putra saya sehingga dia dapat memiliki anak. Harapan kita semua hancur sekarang. "
Setidaknya 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita tewas, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam 11 hari serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Tiga belas orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza. Pertempuran, yang paling sengit dalam beberapa tahun, terhenti pada hari Jumat di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Serangan Israel di daerah kantong itu juga menghancurkan total setidaknya 2.000 bangunan sementara 15.000 bangunan menjadi tidak dapat digunakan, menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Perumahan Palestina yang berbasis di Gaza.