Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia harus mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
3. Pilihan Kata yang Tepat
Pemilihan kata dalam kalimat eektif tidak diperkenankan mengandung makna berlawanan atau bermakna sama (sinonim) dalam satu kalimat. Misalnya, Tomy memotong dan mengiris kentang di dapur. Kalimat tersebut tidak efekti karena menggunakan kata “memotong” dan “mengiris” dalam satu kalimat dan bermakna sama. Cukup pilih salah satu kata saja.
4. Kalimat Tidak Bertele-Tele
Kalimat efektif tidak bertele-tele, sehingga pembaca dapat memahami informasi yang disampaikan secara tepat. Gunakan kata-kata yang jelas dan tidak membingungkan.
5. Kelogisan Bahasa
Informasi dalam kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal. Misalnya, kalimat “Kepada Walikota Semarang, kami persilahkan” lebih efektif dan logis dibanding “Waktu dan tempat kami persilakan”. Memang waktu dan tempat akan dipersilakan untuk siapa?
Selanjutnya, kalimat “waktu dan tempat” bukan merupakan subjek yang diberi waktu dan tempat untuk berbicara. Oleh karena itu, kalimat tersebut kurang logis dan bukan termasuk kalimat efektif.
6. Tidak Ambigu
Baca Juga: Contoh Kalimat Simple Past Tense dan Rumusnya
Karakteristik tidak ambigu berkaitan erat dengan tujuan utama kalimat efektif, yakni memberikan gagasan kepada pembaca secara jelas. Oleh karena itu, kalimat efektif tidak diperkenankan mempunyai makna ganda atau ambigu.