5 Fakta Jenazah Pasien Covid-19 di Batam, Harusnya Dimakamkan Malah Dikremasi

Selasa, 25 Mei 2021 | 17:24 WIB
5 Fakta Jenazah Pasien Covid-19 di Batam, Harusnya Dimakamkan Malah Dikremasi
Ilustrasi jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa tertukarnya jenazah pasien virus corona (Covid-19) di Batam, Kepulauan Kepri telah menggegerkan masyarakat. Bagaimana tidak, salah satu jenazah yang beragama muslim sampai terlanjur dikremasi gara-gara kesalahan itu.

Kejadian itu sempat membuat pihak keluarga emosi dan menggeruduk Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri yang dinilai bertanggung jawab atas protokol kesehatan pemakaman kedua jenazah itu.

Berikut merupakan lima fakta mengenai tertukarnya jenazah Covid-19 di Batam:

1. Jenazah Melayu Muslim Tertukar dengan Jenazah keturunan Tionghoa

Baca Juga: Update 25 Mei: Positif Covid-19 RI Tambah 5.060, Kasus Aktif Naik 1.093 Orang

Kedua jenazah pasien Covid-19 itu memiliki latar belakang yang berbeda. Jenazah yang terlanjur dikremasi bernama Abdul Hamid.

Abdul Hanif merupakan warga Melayu Muslim. Jenazahnya tertukar degan jenazah warga keturunan Tionghoa bernama Sing Peng.

Pihak keluarga Sing Peng yang tidak tahu jika jenazah tertukar pun melakukan prosesi pemakaman sesuai kepercayaannya. Mereka mengkremasi jenazah yang dikira Sing Peng.

2. Keluarga Tak Terima dan Merasa Dipermainkan

Pihak keluarga menuntut pihak rumah sakit bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Seorang pihak keluarga mengaku tak terima dengan kejadian tersebut.

Baca Juga: Sepekan Usai Lebaran, Daerah Zona Merah Corona di Indonesia Naik Drastis

"Kita dipermainkan," ujar Putri dikutip dari Batamnews.co.id -- jaringan Suara.com, Minggu (23/5/2021).

Nampak pihak keluarga bingung, kesal, bercampur sedih. Beberapa diantaranya tak dapat menahan tangis. Tenda untuk menanti jenazah pun terlihat sudah berdiri.

Putri mengaku tak habis pikir hingga jenazah tersebut tertukar. Ia membeberkan jenazah keluarganya itu sudah dinyatakan negatif Covid-19 sehingga tidak tahu mengapa harus dimakamkan dengan prokes.

3. Polisi Sudah Meminta Maaf

Kepolisian Daerah (Polda) Kepri yang bertanggung jawab atas kejadian ini telah meminta maaf. Polisi juga disebut sudah melakukan mediasi dengan keluarga almarhum untuk mencari jalan tengah terbaik.

Hal ini diungkapkan oleh pihak keluarga, Masrur Amin. Ia menyebut keluarga akhirnya memilih untuk ikhlas dan tidak menempuh jalur hukum terkait insiden ini. 

"Keluarga dan polisi sudah bertemu. Pihak keluarga sudah memaafkan kejadian ini karena Polda Kepri sudah bertanggung jawab dan meminta maaf," kata Ketua Kumpulan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) itu.

4. Abu Jenazah yang sudah Dikremasi Akhirnya Dikubur

Jenazah Abdul Hanif yang sudah terlanjur dikremasi akhirnya dimakamkan secara Islam. Sisa-sisa abu jenazah dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Air Raja, Tanjung Sengkuang, Senin (24/5/2021).

Proses pemakaman Abdul Hanif sendiri diwarnai isak tangis keluarga. Keluarga mengaku sedih lantaran keluarganya dimakamkan dengan kondisi tubuh yang tidak utuh karena sudah dikremasi.

5. Pengakuan keluarga Sing Peng

Pihak keluarga Sing Peng mengatakan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena jenazah Abdul Hamid telah dikremasi. Mereka juga terlambat mengetahui jenazah telah tertukar.

Sepupu Sing Peng, Awi pun meminta pertanggung jawaban pihak rumah sakit yang dinilai teledor dalam menyerahkan jenazah. Menurutnya, jenazah seharusnya diserahkan sesuai data.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena jenazah tersebut telah dikramasi dan abunya juga tidak bisa diambil pada malam hari tersebut. Seharusnya pihak rumah sakit telah menyerahkan jenazah dengan sesuai data yang ada," ungkap Awi.

"Kalau sudah begini bagaimana kelanjutannya. Biasanya disekitar tubuh mayat diberi identitas dikakinya, namun bapak tidak melihat itu ada pada jenazah tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI