Pemerintah sementara, yang diatur untuk mengatur negara selama 18 bulan itu, ditugaskan untuk melaksanakan reformasi dan mengadakan pemilihan.
Banyak dari pemimpin kunci pemerintahan sementara berafiliasi dengan militer, dan N'Daw sendiri pernah menjabat sebagai perwira militer.
Mali telah menghadapi banyak krisis keamanan dan kemanusiaan. Kelompok separatis dan Islamis telah melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah sejak 2012.
Pertempuran tersebut membuat ratusan ribu warganya mengungsi seiring dengan meluasnya kekerasan di negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.
Masalah terkait iklim juga mengganggu pasokan pangan negara dan sektor pertanian. Pandemi Covid-19 semakin menambah beban pada sistem perawatan kesehatan Mali yang belum berkembang.