Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Berikut ini tata cara pelaksanaan shalat gerhana bulan yang perlu dipahami:
- Membaca niat shalat gerhana bulan di dalam hati
- Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa
- Membaca doa iftitah dan berta'awudz, lalu membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
- Lalu ruku sambil memanjangkannya
- Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal)
- Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
- Lalu ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya
- Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal)
- Lalu sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, dilanjutkan duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
- Selanjutnya bangkit dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
- Diakhiri dengan salam.
Gerhana bulan kali ini dapat disebut dengan Super Blood Moon, mengingat lebar sudutnya yang lebih besar dari 13,77 persen dibandingkan ketika berada di titik terjauhnya (apoge).
Mengingat gerhana bulan sangat jarang terjadi, pastikan Anda menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat gerhana bulan, ya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama