Shalat Gerhana Bulan: Niat hingga Tata Cara

Selasa, 25 Mei 2021 | 15:25 WIB
Shalat Gerhana Bulan: Niat hingga Tata Cara
Gerhana bulan total. Di saat itu, seluruh umat muslim disunahkan untuk menunaikan shalat gerhana bulan.[Ist/BMKG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon dapat disaksikan pada Rabu, 26 Mei 2021. Saat itu terjadi, seluruh umat muslim disunahkan untuk menunaikan shalat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan.

Dikutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana bulan akan beriringan dengan terjadinya Perige, yaitu ketika bulan berada di jarak terdekatnya dengan bumi.

Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 WITA/20.18.43 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi. Sementara itu, puncak Perige akan terjadi pada pukul 08.57.46 WIB/09.57.46 WITA/10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.

Pada saat terjadi gerhana, seluruh umat muslim disunahkan untuk melaksanakan shalat gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Shalat yang dilaksanakan pada saat terjadi gerhana dinamakan shalat Khusuf.

Baca Juga: Lengkap! Link Live Streaming Gerhana Bulan Total di Pontianak

Pelaksanaan shalat Khusuf untuk gerhana matahari dilakukan pada saat terjadi gerhana hingga matahari kembali seperti semula atau sampai matahari terbenam.

Sedangkan untuk shalat Khusuf gerhana bulan dikerjakan dimulai saat terjadi gerhana bulan sampai dengan bulan muncul kembali atau sampai bulan tampak secara utuh.

Niat Shalat Gerhana Bulan

Berikut ini bacaan niat shalat khusuf atau shalat gerhana bulan dalam bahasa arab beserta artinya:

"Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa".

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total, Rabu 26 Mei 2021

Artinya: "Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala".

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Berikut ini tata cara pelaksanaan shalat gerhana bulan yang perlu dipahami:

  1. Membaca niat shalat gerhana bulan di dalam hati
  2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa
  3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, lalu membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
  4. Lalu ruku sambil memanjangkannya
  5. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal)
  6. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
  7. Lalu ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya
  8. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal)
  9. Lalu sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, dilanjutkan duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
  10. Selanjutnya bangkit dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
  11. Diakhiri dengan salam.

Gerhana bulan kali ini dapat disebut dengan Super Blood Moon, mengingat lebar sudutnya yang lebih besar dari 13,77 persen dibandingkan ketika berada di titik terjauhnya (apoge).

Mengingat gerhana bulan sangat jarang terjadi, pastikan Anda menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat gerhana bulan, ya.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI