Suara.com - Sejumlah penangkapan terhadap para aktivis Papua justru dianggap tak akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di tanah Papua.
Hal itu diserukan dalam aksi demontrasi yang dilakukan sejumlah massa dari organisasi masyarakat Papua wilayah Jabodetabek di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (25/5/2021).
Mereka datang ke Gedung PN Jakarta Timur untuk menuntut dua tahanan politik yakni Calvin Maloma dan Roland Levi dibebaskan. Dua tapol tersebut sedang menjalani sidang perdana di pengadilan tersebut atas kasus dugaan pengeroyokan terhadap Rajid Patiran.
Juru bicara Aksi, Rico Tude, mengatakan kalau kedua tahanan politik tersebut tak bersalah dalam kasus dugaan pengeroyokan tersebut. Rajid selama ini dianggap memang bukan merupakan bagian dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), sehingga dianggap kerap kali melakukan provokasi.
Baca Juga: Veronica Koman Sindir Media yang Kutip Pendiri OPM: Wawancara dalam Kubur
"Kaitannya sama Roland dan Calvin mereka adalah orang yang tidak terlibat dalam proses pemukulan. Proses pemukulan itu memang terjadi tapi pelakunya bukan mereka berdua," kata Rico ditemui di lokasi.
Para massa aksi kemudian menuntut kedua tapol tersebut dibebaskan lantaran dianggap tak bersalah. Rico menduga kalau penangkapan terhadap dua tapol tersebut bernuansa politis.
"Ini bukan soal kasus pengeroyokan semata tapi ini ada motif politik kedua kawan kami ini," tuturnya.
Lebih lanjut, tak hanya meminta Calvin dan Roland dibebaskan, massa juga menuntut agar para tahanan politik Papua lainnya bisa dibebaskan. Rico mengatakan, penangkapan sejumlah aktivis Papua justru tidak akan menyelesaikan masalah.
"Nah praktek-praktek penangkapan ini merupakan upaya pembungkaman negara terhadap aspirasi politik rakyat Papua. Sehingga hari ini kami disini jelas menuntut kawan-kawan kami dibebaskan tanpa syarat seluruh tapol Papua dibebaskan tanpa syarat," tuturnya.
Baca Juga: Rizal Ramli Bebaskan Habib Rizieq dan Aktivis Papua Jika Jadi Presiden
Adapun aksi ini terpantau dikawal ketat aparat kepolisian. Mereka tampak berjaga di sekitar Gedung PN Jakarta Timur. Orasi demi orasi terus disuarakan para masyarakat Papua yang hadir.