Aktivis Papua Desak 2 Rekannya Dibebaskan: Ini Motif Politik, Mereka Tak Bersalah!

Selasa, 25 Mei 2021 | 14:41 WIB
Aktivis Papua Desak 2 Rekannya Dibebaskan: Ini Motif Politik, Mereka Tak Bersalah!
Warga Papua di berbagai daerah di Jabodetabek menggelar demo di depan gedung PN Jaktim. Mereka menuntut para tahanan politik Papua dibebaskan. (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah orang dari organisasi masyarakat Papua wilayah Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi menuntut tahanan politik (Tapol) Papua dibebaskan di depan Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021) siang. Mereka menuntut para tapol dibebaskan lantaran ditangkap aparat dengan motif politik.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, para warga Papua yang tergabung dalam sejumlah organisasi tersebut menggelar aksinya tepat di depan Gedung PN Jakarta Timur.

Sejumlah massa membawa berbagai macam atribut dari mulai spanduk hingga poster-poster bertuliskan kalimat tuntutan agar para tahanan politik dibebaskan. Terutama dua tapol bernama Calvin Molama dan Roland Levi.

Juru bicara Aksi, Rico Tude, menjelaskan, bahwa para tahanan politik yang diminta dibebaskan ini diduga telah sengaja dikriminalisasi serta bermotif politik.

Baca Juga: Rizieq Pakai Syal Palestina di Ruang Sidang: Dukung Kemerdekaan Dari Zionis

"Nah motif penangkapan yang kami nilai ini adalah berkaitan dengan motif politik sehingga karena kedua kawan kami ini Roland sama Calvin mereka merupakan salah satu tokoh sentral di Jakarta yang di dalam gerakan mahasiswa Papua. Nah sehingga sangat erat hubungannya dengan motif politik yang ada sehingga ini bukan soal kasus pengeroyokan semata tapi ini ada motif politik kedua kawan kami ini," kata Rico ditemui di lokasi.

Seharusnya, kedua tahanan politik yakni Calvin dan Roland menurutnya bisa dibebaskan atau proses hukumnya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Hal itu lantaran kasus hukum yang menjerat keduanya dianggap hanya tindak pidana ringan.

"Tapi hari ini justru Polda yang lakukan penyelidikan ini artinya suatu kasus yang kami anggap luar biasa. Kasus tipiring setingkat Polsek diurus Polda sehingga ada motif politik dibalik ini," tuturnya.

Adapun aksi ini terpantau dikawal ketat aparat kepolisian. Mereka tampak berjaga di sekitar Gedung PN Jakarta Timur. Orasi demi orasi terus disuarakan para masyarakat Papua yang hadir.

Aksi di PN Jaktim

Baca Juga: Dalam Pledoi, Habib Rizieq Kembali Ungkit Kasus Kerumunan Anak Jokowi

Sebelumnya, aksi ini digelar bertepatan dengan sidang perdana aktivis Papua Roland Levy dan Kevin Molama.

"Lagi-lagi penangkapan demi penangkapan terus dipraktikan aparat negara Indonesia untuk membungkam aspirasi politik rakyat Papua," demikian tertulis dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Senin (24/5/2021).

Roland dan Kevin merupakan dua dari sejumlah aktivis Papua yang ditangkap aparat keamanan pada Maret 2021. Mereka yang juga menjabat sebagai pengurus Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), ditangkap polisi atas tuduhan pengeroyokkan terhadap Rajid Patiran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI