Warga Arab dan Yahudi di Israel Berjuang Bangun Lagi Sikap Saling Percaya

Selasa, 25 Mei 2021 | 10:19 WIB
Warga Arab dan Yahudi di Israel Berjuang Bangun Lagi Sikap Saling Percaya
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gejolak antara Israel dan militan Hamas di Gaza kembali menyalakan ketegangan di komunitas Arab dan Yahudi. Segala yang hancur dalam bentrokan selama 11 hari, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.

Gencatan senjata atas konflik di Gaza telah tercapai, tetapi situasi kondusif belum sepenuhnya dirasakan komunitas warga Arab dan Yahudi di Israel.

"Di Yerusalem [Timur], orang Yahudi dan Palestina bahkan tidak membeli roti dari satu sama lain jika mereka tidak mau," kata Samah.

Dua bulan lalu, Samah pindah ke Haifa. "Di Haifa, orang Yahudi dan Palestina dipaksa untuk bertemu satu sama lain setiap hari.

Kota ini tidak terbagi menjadi dua bagian seperti Yerusalem." Haifa merupakan kota terbesar ketiga di Israel.

Orang Arab dan Yahudi hidup berdampingan di sana, meski ketegangan dan permusuhan masih membayangi mereka.

Hanya dua hari setelah Hamas meluncurkan roket pertamanya ke Yerusalem, pengunjuk rasa Yahudi di Haifa melemparkan batu ke arah seorang pengendara mobil Palestina. Insiden lainnya, lima orang Arab Israel menyerang seorang pria Yahudi di kota Acre.

Gencatan senjata saja tidak cukup Kota di mana orang Arab dan Yahudi tinggal berdampingan selama beberapa dekade, seperti Haifa, Lod, dan Jaffa memang tidak terdampak tembakan roket secara langsung, tetapi amarah dalam diri setiap orang masih ada.

"Tidak ada hidup berdampingan yang nyata," kata Samah, ketika dia berbicara tentang rumah barunya di Haifa. "Di sini, orang Palestina selalu menjadi [warga negara] kelas dua. Ini semakin jelas sekarang."

Baca Juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Eks Ketua FPI: Kami Tak Yakin Israel Tepat Janji

Bagi Halil, remaja berusia 15 tahun yang lahir dan besar di Jaffa, kesepakatan gencatan senjata pada Jumat (21/05) adalah "berita yang luar biasa, tetapi ini baru permulaan," jelasnya saat melayani pelanggan di toko roti keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI